Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Jepang Mundur di Tengah Krisis Beras, Sempat Datangi Kementan RI

Kompas.com - 21/05/2025, 17:34 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertanian Jepang Taku Eto mengundurkan diri di tengah krisis beras yang melanda negaranya.

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menerima surat pengunduran diri tersebut dan menyampaikan permintaan maaf kepada publik.

Shigeru kemudian menunjuk Shinjiro Koizumi untuk menggantikan Eto sebagai Menteri Pertanian.

"Tugas Menteri Pertanian saat ini adalah untuk mencari dan memberikan solusi di tengah lonjakan harga beras. Saya berharap dia menawarkan solusi-solusi. Saya meminta maaf kepada rakyat Jepang karena adalah tanggung jawab saya yang menunjuknya (sebagai menteri),” kata PM Ishiba, dikutip dari AFP, Rabu (21/5/2025).

Baca juga: Mentan Chile dan Jepang Kunjungi Kementan, Ini Poin Kerja Sama yang Dijajaki

Krisis beras terjadi akibat gelombang panas ekstrem yang merusak panen. Harga beras melonjak signifikan.

Rata-rata harga beras kemasan 5 kilogram di supermarket mencapai 4.268 yen atau sekitar Rp 484.000.

Sebelum mundur, Eto sempat melontarkan pernyataan kontroversial. Dalam acara penggalangan dana politik akhir pekan lalu, ia menyebut tak pernah membeli beras karena selalu mendapat hadiah dari pendukungnya.

Pernyataan itu memicu kritik tajam, terutama karena masyarakat Jepang sedang menghadapi kenaikan harga beras akibat gagal panen dan meningkatnya permintaan dari sektor pariwisata.

Baca juga: RI-Jepang Teken Proyek Panas Bumi Rp 8,2 Triliun di Sumbar

Pernah Temui Mentan RI

Eto sempat bertemu Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada 29 April lalu di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan itu, Eto menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia memanen padi tiga kali dalam setahun.

Jepang menyampaikan keinginan mengekspor daging sapi dan susu ke Indonesia. Sementara itu, Indonesia ingin menawarkan ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah ke Jepang.

Amran juga menyinggung rencana kerja sama di bidang teknologi pertanian.

“Kami katakan bahwa iklim Indonesia, air masih cukup tersedia. Sehingga mungkin kita kerja sama teknologi,” tutur Amran.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau