KOMPAS.com — Kementerian Keuangan mencatat penarikan utang baru hingga April 2025 mencapai Rp 304 triliun.
Jumlah itu setara 39,2 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menyampaikan, penarikan utang dilakukan lewat penerbitan Surat Berharga Negara (SBN). Menurut dia, realisasi pembiayaan masih sesuai rencana.
"Pemenuhan target pembiayaan itu dilakukan dengan berbagai langkah mitigasi risiko seperti pengadaan pembiayaan utang secara prudent," kata Thomas dalam konferensi pers APBN KiTa Mei 2025 di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Baca juga: Apakah Indonesia Punya Utang ke IMF?
Ia menjelaskan, mitigasi risiko dilakukan secara fleksibel, oportunistik, dan terukur. Langkah itu mencakup waktu penerbitan, nilai, jenis instrumen, serta bauran mata uang.
Pemerintah juga menerapkan strategi penarikan utang lebih awal (prefunding), memperkuat bantalan kas (cash buffer), dan mengelola kas serta utang secara aktif.
Prefunding telah dilakukan pada akhir 2024 untuk mendukung pembiayaan APBN 2025.
Dibandingkan Maret 2025, utang yang ditarik pada April bertambah Rp 33,6 triliun. Sementara pembiayaan anggaran naik Rp 29,2 triliun.
Thomas menambahkan, tekanan pasar keuangan global mulai mereda. Arus modal asing kembali masuk ke pasar saham dan SBN.
"Pada April 2025, terjadi inflow sebesar Rp 7,79 triliun. Hingga 20 Mei, inflow mencapai Rp 1,88 triliun secara month to date (mtd). Namun, secara year to date (ytd) masih terjadi outflow sebesar Rp 48,84 triliun," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Telah Tarik Utang Baru Rp 304 Triliun Per Akhir April 2025
Di pasar saham, terjadi capital outflow Rp 20,79 triliun sepanjang April. Hingga 20 Mei, inflow tercatat Rp 1,88 triliun (mtd), sementara outflow mencapai Rp 48,84 triliun (ytd).
Untuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), outflow tercatat Rp 22,1 triliun (mtd) selama April. Sejak awal tahun, aliran keluar mencapai Rp 12,05 triliun.
Imbal hasil atau yield SBN tetap stabil di bawah 7 persen. Kondisi ini menjaga biaya dana tetap terkendali. Yield SBN tenor 10 tahun tercatat 6,85 persen (ytd). Hingga 21 Mei 2025, yield naik tipis menjadi 6,96 persen (ytd).
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Pemerintah Telah Tarik Utang Baru Rp 304 Triliun, per April 2025
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.