JAKARTA, KOMPAS.com - Enam paket stimulus ekonomi yang akan digelontorkan pemerintah pada awal Juni 2025 dinilai belum menyentuh persoalan utama yang dihadapi pekerja, yaitu ketersediaan lapangan kerja.
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPSI) Mirah Sumirat bahkan menyebut kebijakan tersebut terkesan hanya sebatas iseng atau bercanda.
Menurut Mirah, masa berlaku stimulus yang hanya dua bulan membuat kebijakan ini dinilai tidak menjawab tantangan jangka panjang.
“Kesannya kebijakan ini hanya bercanda, karena waktu atau durasinya cuma dua bulan. Setelah dua bulan kita mau ngapain? Padahal di sisi lain lapangan pekerjaan masih sedikit,” ujarnya dalam Business Talk yang disiarkan Kompas TV, Rabu (28/5/2025).
Baca juga: Peritel: Stimulus Ekonomi Belum Tentu Efektif Dongkrak Penjualan
Menanggapi kritik tersebut, Direktur Eksekutif Dewan Ekonomi Nasional Gaffari Ramadhan menegaskan bahwa paket stimulus yang disiapkan pemerintah bukanlah bentuk candaan.
Ia mengatakan, penyediaan lapangan kerja formal membutuhkan waktu, regulasi yang tepat, serta perbaikan iklim investasi di Indonesia.
“Memang tak dipungkiri juga pasca Covid-19 kemarin ada recovery yang tidak berimbang, dan recovery di sektor penyediaan lapangan kerja formal akselerasinya lambat dibandingkan tenaga kerja informal. Ini membutuhkan kebijakan yang ekspansif,” jelasnya.
Baca juga: Diskon Tiket Pesawat Dinilai Kurang Tepat Jadi Stimulus Ekonomi di Tengah Tahun Ajaran
Adapun enam paket stimulus ekonomi yang akan diluncurkan pada awal Juni 2025 meliputi diskon transportasi umum, diskon tarif tol, potongan tarif listrik 50 persen, tambahan bantuan sosial, bantuan subsidi, serta diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Stimulus ini dirancang untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi domestik selama periode Juni–Juli 2025, yang juga bertepatan dengan musim libur sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya