Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Menguat, Saham Pembuat Chip Nvidia jadi Penopang

Kompas.com - 04/06/2025, 07:55 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street menguat pada perdagangan yang berakhir Selasa sore waktu setempat (Rabu pagi WIB).

Indeks S&P 500 naik pada penutupan Selasa, didorong oleh kenaikan kuat pada saham pemimpin artificial intelligence (AI) Nvidia, karena investor mengantisipasi rincian mengenai potensi kesepakatan perdagangan AS.

Indeks pasar luas atau S&P 500 naik 0,58 persen dan ditutup pada level 5.970,37.

Sementara indeks Dow Jones Industrial Average naik 214,16 poin atau 0,51 persen dan berakhir pada level 42.519,64.

Sementara itu, indeks Nasdaq Composite naik 0,81 persen dan menetap pada 19.398,96.

Baca juga: Wall Street Menghijau di Tengah Peningkatan Ketegangan AS dengan China dan Uni Eropa

Saham Nvidia, bersama dengan saham perusahaan chip lainnya, turut mendorong kenaikan ini. Pembuat chip kecerdasan buatan yang dominan itu naik hampir 3 persen, memperpanjang kenaikan hari Senin.

Kinerja saham Nvidia juga melampaui Microsoft.dalam kapitalisasi pasar untuk pertama kalinya sejak Januari.

Sementara itu, saham yang lain seperti Broadcom dan Micron Technology naik lebih dari 3 persen dan lebih dari 4 persen.

Pergerakan Wall Street pada Selasa mengikuti langkah Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang memangkas prospek pertumbuhan ekonomi AS. OECD kini memperkirakan ekonomi AS tumbuh hanya 1,6 persen pada 2025, atau turun dari 2,2 persen.

Baca juga: Wall Street Menguat Sepanjang Mei, Kebijakan Tarif Trump Masih Jadi Sorotan

Tarif dan ketidakpastian kebijakan merupakan beberapa faktor utama yang disebutkan OECD untuk menjelaskan pengurangan tersebut.

Pemerintah China baru-baru ini mengatakan AS melanggar gencatan senjata perdagangan, yang membantah tuduhan Presiden Donald Trump sendiri bahwa China tidak menaati perjanjian perdagangan sementara. Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan pada hari Minggu bahwa Trump dan Xi dari Beijing akan segera berbicara untuk membahas perdagangan.

Sementara itu, Uni Eropa mengecam niat Trump untuk menggandakan tarif baja menjadi 50 persen, dengan mengatakan bahwa hal itu merusak negosiasi dengan AS. Seorang juru bicara Uni Eropa mengatakan bahwa blok tersebut siap untuk mengenakan tindakan balasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau