JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mempercepat langkah dalam melakukan pemisahan atau spin off Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi entitas Bank Umum Syariah (BUS).
Setelah menjadi BUS, BTN Syariah diyakini bakal memperkuat pasar keuangan syariah di Indonesia.
“Spin off ini akan membuat BTN Syariah lebih lincah dalam menjangkau pasar, memperluas jaringan, serta menjalin kemitraan strategis di ekosistem halal. Kami ingin BTN Syariah menjadi bank syariah nasional yang kuat dan modern,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).
Baca juga: Jelang Spin Off, BTN Syariah Jajaki Kerja Sama Pembiayaan dengan Islamic Development Bank
Nixon berharap, proses spin off BTN Syariah yang telah mendapatkan restu dari Presiden Prabowo tersebut, dijadwalkan bakal selesai pada Oktober tahun ini.
Dengan demikian, BTN Syariah akan bisa menjadi entitas sendiri dan diharapkan dapat berkiprah turut serta memperkuat pasar keuangan syariah di Indonesia.
Menurut Nixon, setelah menandatangani Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) pada Januari 2025 lalu, BTN kini memasuki tahap finalisasi proses akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS), yang dijadikan cangkang terbentuknya BUS BTN Syariah.
“BTN telah memasuki fase akhir dari aksi korporasi spin off UUS menjadi BUS. Ini merupakan transformasi besar yang akan memperkuat positioning BTN sebagai pelopor pembiayaan KPR syariah di Indonesia,” kata Nixon.
Baca juga: BTN Syariah Perkuat Bisnis Transaksi Perbankan Syariah Digital
Saat ini, BTN masih menanti persetujuan pengambilalihan dari Otoritas Jasa Keuangan dan diharapkan akan segera menandatangani Sales Purchase Agreement (SPA). Setelah spin off, BTN akan tetap menjadi pemegang saham pengendali BVIS dengan kepemilikan maksimal 100 persen.