Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wadah Kolaborasi Ekosistem Startup Asia Pasifik Didirikan

Kompas.com - 05/06/2025, 23:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wadah kolaborasi ekosistem perusahaan rintisan (startup) Asia Pasifik ATLAS (Accelerating Transformation & Linkage for Advancing Startups) diluncurkan.

ATLAS hadir sebagai gerakan kolaboratif yang menyatukan para penggerak ekosistem startup terkemuka dari Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, dengan visi memperkuat kerja sama regional dan mendorong inovasi lintas batas di kawasan Asia Pasifik.

Empat penggerak ekosistem startup Asia Pasifik pendiri ATLAS adalah KUMPUL (Indonesia) ,TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).

Baca juga: MDI Ventures Kucurkan Pendanaan untuk Startup AI Whale

Ilustrasi startup, perusahan rintisan.FREEPIK/RAWPIXEL.COM Ilustrasi startup, perusahan rintisan.

Faye Wongso, Chairperson KUMPUL dan co-founding member ATLAS, menjelaskan, peresmian inisiatif ATLAS telah dilaksanakan dalam gelaran Asia MirAI Day 2025.

"Di tengah perubahan peran Asia dalam perekonomian global, KUMPUL terus menempatkan pendidikan dan pembangunan ekosistem sebagai landasan utama. Kami percaya, kolaborasi adalah bahan bakar utama untuk mempercepat transformasi yang nyata," ujar Faye dalam siaran pers, Kamis (5/6/2025).

"Lewat inisiatif ATLAS, kami membangun kolaborasi strategis yang membuka jalan bagi para founder lokal untuk menjangkau peluang di level global. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memperkuat semangat kewirausahaan di Asia Pasifik dan mendorong terciptanya lanskap bisnis global yang lebih inklusif dan berorientasi pada dampak,” tutur Faye.

Masing-masing penggerak ekosistem startup pendiri ATLAS memiliki rekam jejak selama lebih dari satu dekade dalam mendukung pertumbuhan startup, mempercepat adopsi inovasi, dan memfasilitasi kerja sama antara pelaku bisnis, investor, korporasi, serta pembuat kebijakan di Asia Pasifik.

Baca juga: Pendanaan Startup Turun, Sektor-sektor Ini Masih Potensial

ATLAS terbuka untuk menjalin kolaborasi dengan pemangku kepentingan global yang memiliki visi serupa dalam membentuk masa depan inovasi Asia Pasifik.

 

Untuk menjalankan misinya, ATLAS akan menjalankan berbagai inisiatif utama, antara lain Konvergensi Regional Secara Tatap Muka, seperti konferensi, pertemuan strategis, dan kunjungan delegasi di kawasan Asia Pasifik.

Kemudian, menghasilkan riset dan pemikiran strategis untuk memandu pengembangan ekosistem regional, hingga menjalankan Program Akselerasi Akses Pasar Global, untuk membantu startup masuk dan berkembang di pasar internasional.

Pada tahap awal pendirian ATLAS, para anggota pendiri membentuk Komite Aliansi ATLAS yang bertugas menetapkan arah strategis dan menyusun peta jalan pertumbuhan aliansi.

Baca juga: PLN Targetkan RI Punya Startup Energi Berstatus Unicorn, Valuasi Rp 16,5 Triliun

Kemudian, di tahap kedua yang dimulai pada kuartal II 2025 akan membuka peluang kolaborasi dan keanggotaan dengan lembaga atau organisasi yang memiliki visi serupa dan memenuhi kriteria keanggotaan.

ATLAS terbuka untuk menjalin kolaborasi dengan pemangku kepentingan global yang memiliki visi serupa dalam membentuk masa depan inovasi Asia Pasifik.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau