Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Garam Setop Beli Tembakau Temanggung, Apa Dampaknya ke Petani?

Kompas.com - 21/06/2025, 15:34 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber , Antara

KOMPAS.com - PT Gudang Garam Tbk (kode eminten: GGRM) dikabarkan sudah menghentikan pembelian tembakau sebagai bahan baku rokok dari ribuan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Temanggung selama puluhan tahun dikenal sebagai daerah sentra penghasil tembakau besar di Indonesia, sekaligus menjadi penyuplai utama bahan baku industri besar rokok Tanah Air.

Menurut informasi yang beredar, penghentian penyerapan tembakau dari Temanggung dilakukan karena pasokan yang menumpuk di gudang perusahaan. Di sisi lain, omzet penjualan rokok mengalami penurunan.

Mengutip KONTAN, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPC Temanggung, Siyamin mengungkapkan, meski kehilangan salah satu pembeli terbesar hasil panen, petani tembakau bisa dikatakan tidak terlalu terdampak.

"Kita ngomongin kondisi di petani ya, sebenarnya dampak GG (Gudang Garam) tidak membeli tembakau di Temanggung, kalau bagi petani murni ya, tidak ada masalah," ucap Siyamin dikutip pada Sabtu (21/5/2025).

Baca juga: Gudang Garam Sudah Setop Beli Tembakau Temanggung Sejak Tahun Lalu?

Ia menjelaskan, meski Gudang Garam merupakan pabrikan rokok besar, selama ini petani tembakau di wilayahnya tidak terlalu bergantung pada perusahaan asal Kediri tersebut.

"Karena selama ini, tahun kemarin GG tidak membeli, petani fine-fine (baik-baik) saja, karena harganya (panen tembakau) juga bagus," kata Siyamin.

Menurutnya, banyak perusahaan rokok besar dan perusahaan skala kecil, juga langganan menyerap panen tembakau petani, asalkan standar mutunya terpenuhi.

"Asalkan petani menggarap dengan benar. Intinya petani tembakau di Temanggung menjual tidak harus ke pabrikan A, B, C tidak, siapa pun yang mau membeli ya yang penting mereka beli tembakau dibayar layak, selesai," tegasnya.

Dari informasi terbaru yang diterimanya, volume produksi tembakau yang dihasilkan dari Temanggung mencapai 10.000 ton per tahun, sementara luasan tanam perkebunan tembakau mencapai 12.000 hektare.

Di saat Gudang Garam berhenti membeli tembakau Temanggung, permintaan relatif tinggi datang dari perusahaan rokok besar lainnya seperti Grup Djarum hingga perusahaan rokok kecil.

Baca juga: Saham Gudang Garam: Dulu Rekor Rp 80.000-an, Kini Nyungsep Rp 9.000-an

"Kemarin kita waktu ke Kudus ngomong ke Djarum, kira-kira Djarum itu butuh 7.000 ton. Sukun kurang lebih butuh 1000-2000 ton, belum lagi pabrik kecil-kecil di Kudus dan Malang kan juga banyak banget, selesai artinya," beber Siyamin.

Tembakau Gudang Garam menumpuk

Sebelumnya diberitakan, Gudang Garam saat ini sudah menghentikan pembelian komoditas tembakau Temanggung yang selama ini rutin jadi pemasok dari Jawa Tengah.

Kepastian ini didapatkan oleh Bupati Temanggung Agus Setyawan usai dirinya berkunjung langsung ke pabrik Gudang Garam yang ada di Kediri. Dirinya mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari manajemen perusahaan rokok besar itu.

Ia bilang, faktor anjloknya penjualan rokok menjadi alasan utama GGRM membatasi pengadaan tembakau dari sejumlah daerah, termasuk Temanggung.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau