Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Muda Lebih Melek Asuransi, tapi Masih ada Masalah Kepercayaan

Kompas.com - 30/07/2025, 18:11 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga wadah pemikir milik Indonesia Financial Group, IFG Progress melaporkan minat anak muda untuk memiliki asuransi tergolong tinggi.

Namun demikian, masalah kepercayaan terhadap asuransi masih menjadi salah satu alasan masyarakat belum ingin memiliki asuransi.

Research Associate IFG Progress Rosi Melati mengatakan, anak muda saat ini lebih memiliki pengetahuan terkait manfaat asuransi.

Baca juga: Literasi Keuangan Syariah Masih Rendah, Bank dan Asuransi Turun Tangan Gelar Bancassurance Week 2025

Asuransi adalah sebuah perjanjian hukum antara dua pihak, yaitu penanggung (perusahaan asuransi) dan tertanggung (nasabah).FREEPIK/FREEPIK Asuransi adalah sebuah perjanjian hukum antara dua pihak, yaitu penanggung (perusahaan asuransi) dan tertanggung (nasabah).
"Selain dari kebutuhan, tentunya misalnya dilihat dari data peningkatan literasi itu juga memang semakin meningkat dari tahun ke tahun," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (30/7/2025).

Ia menjelaskan, hal itu dapat diasumsikan berarti anak muda zaman sekarang terpapar pengetahuan produk asuransi dengan lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.

"Mungkin tingkat literasinya itu terhadap asuransi lebih cepat dibandingkan orang-orang sebelumnya," imbuh dia.

Berdasarkan hasil survei IFG Progress, Rosi menjabarkan, anak muda atau responden yang berumur di bawah 30 tahun ingin lebih cepat untuk memiliki asuransi.

Baca juga: Tiga Jurus Ini Bisa buat Produk Asuransi Umum Lebih Diminati Masyarakat

"Lebih banyak dari mereka (responden di bawah 30 tahun) ingin masuk as soon as possible," terang dia.

Adapun, temuan IFG Progress menunjukkan sebanyak 44,6 persen responden di bawah 30 tahun berencana untuk memiliki asuransi dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

Di sisi lain, profil responden yang memiliki rentang umur 30 sampai 45 tahun belum mempertimbangkan untuk masuk asuransi dalam waktu yang dekat.

"Karena mungkin praduga kami adalah di tahun-tahun ini mereka adalah baru memiliki keluarga, baru memiliki anak, kebutuhannya banyak. Sementara, responden yang di bawah 30 tahun cederung lebih sedikit dibandingkan yang 31-45 tahun," ungkap dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Industri
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau