JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga wadah pemikir milik Indonesia Financial Group, IFG Progress melaporkan minat anak muda untuk memiliki asuransi tergolong tinggi.
Namun demikian, masalah kepercayaan terhadap asuransi masih menjadi salah satu alasan masyarakat belum ingin memiliki asuransi.
Research Associate IFG Progress Rosi Melati mengatakan, anak muda saat ini lebih memiliki pengetahuan terkait manfaat asuransi.
Baca juga: Literasi Keuangan Syariah Masih Rendah, Bank dan Asuransi Turun Tangan Gelar Bancassurance Week 2025
Asuransi adalah sebuah perjanjian hukum antara dua pihak, yaitu penanggung (perusahaan asuransi) dan tertanggung (nasabah).Ia menjelaskan, hal itu dapat diasumsikan berarti anak muda zaman sekarang terpapar pengetahuan produk asuransi dengan lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.
"Mungkin tingkat literasinya itu terhadap asuransi lebih cepat dibandingkan orang-orang sebelumnya," imbuh dia.
Berdasarkan hasil survei IFG Progress, Rosi menjabarkan, anak muda atau responden yang berumur di bawah 30 tahun ingin lebih cepat untuk memiliki asuransi.
Baca juga: Tiga Jurus Ini Bisa buat Produk Asuransi Umum Lebih Diminati Masyarakat
"Lebih banyak dari mereka (responden di bawah 30 tahun) ingin masuk as soon as possible," terang dia.
Adapun, temuan IFG Progress menunjukkan sebanyak 44,6 persen responden di bawah 30 tahun berencana untuk memiliki asuransi dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
Di sisi lain, profil responden yang memiliki rentang umur 30 sampai 45 tahun belum mempertimbangkan untuk masuk asuransi dalam waktu yang dekat.
"Karena mungkin praduga kami adalah di tahun-tahun ini mereka adalah baru memiliki keluarga, baru memiliki anak, kebutuhannya banyak. Sementara, responden yang di bawah 30 tahun cederung lebih sedikit dibandingkan yang 31-45 tahun," ungkap dia.