JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, anggaran subsidi energi bisa tembus Rp 400 triliun pada tahun 2026 jika tidak adanya efisiensi penggunaan energi.
Plt Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan, konsumsi energi bersubsidi masih relatif tinggi saat ini, jika tidak ada upaya untuk mengendalikannya maka anggaran subsidi energi akan melonjak.
"Terkait dengan makro ekonomi kita, di mana subsidi masih relatif tinggi dan diperkirakan pada tahun 2025 subsidi kita bisa mencapai Rp 400 triliun," ujarnya dalam acara Energi dan Mineral Festival di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Baca juga: Rp 386,9 Triliun Dihabiskan Pemerintah untuk Subsidi Energi Selama 2024
Padahal, kata Tri, anggaran subsidi energi yang besar itu berpotensi untuk dimanfaatkan lebih baik dalam mendukung pembangunan negara.
"Rp 400 triliun itu suatu angka yang apabila kita gunakan untuk hal-hal yang lain yang lebih bermanfaat mungkin bisa lebih dapat digunakan untuk masa depan yang lebih baik," ucapnnya.
Ia menuturkan, saat ini masih banyak pengguna energi bersubsidi yang tidak tepat sasaran. Contohnya, pada elpiji 3 kilogram (kg) yang mana banyak digunakan oleh masyarakat yang mampu, padahal seharusnya untuk masyarakat miskin.
Baca juga: Bahlil Mau Lapor Prabowo soal 3 Formulasi Penyaluran Subsidi Energi
Begitu pula dengan BBM jenis Pertalite di mana penggunanya banyak yang tidak sesuai kriteria.