Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Merger Bank Victoria Syariah dan UUS BTN Sesuai Rencana

Kompas.com - 04/08/2025, 16:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Victoria Syariah (BVIS) memastikan proses penggabungan dengan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berjalan sesuai dengan rencana.

Aksi korporasi ini sejalan dengan amanah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator yang mewajibkan spin-off digelar selambatnya pada 26 Februari 2026.

Dengan langkah tersebut, BVIS dan UUS BTN akan bertransformasi menjadi Bank Umum Syariah (BUS).

Baca juga: Diakuisisi BTN, Bank Victoria Syariah Bakal Gelar RUPSLB

Ilustrasi bank.FREEPIK/PCH.VECTOR Ilustrasi bank.

Adapun, proses merger BVIS dan UUS BTN menjadi bank umum syariah merupakan kelanjutan setelah saham anak usaha Bank Victoria tersebut diambil alih oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Bank yang memimpin pangsa pasar pembiayaan perumahan di Indonesia ini telah resmi menandatangani Akta Jual Beli dan Pengambilalihan Saham BVIS.

Melalui kepemilikan penuh saham BVIS, BTN berharap dapat mendukung pencapaian misi untuk menjadikan BTN Syariah sebagai bank syariah nomor dua terbesar di Indonesia.

Direktur Utama Bank Victoria Syariah Dery Jauhari mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai tindak lanjut untuk mendukung inisiatif strategi BTN mendorong UUS BTN menjadi BUS dengan BVIS sebagai cangkangnya.

“Proses spin-off BTN Syariah direncanakan dapat berlangsung sekitar Oktober hingga November tahun ini. Setelah spin-off, diharapkan BTN Syariah yang digabungkan dengan BVIS akan menjadi lebih besar. Dengan nama baru, visi dan misi baru serta rencana bisnis bank yang baru, maka BVIS sebagai entitas Bank Umum Syariah dengan nama baru akan berubah sebagai bank syariah besar di Indonesia. Tentunya dengan bisnis yang lebih efisien, inklusif, dan berbasis nilai-nilai syariah,” ujar Dery dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/8/2025).

Baca juga: BTN Ambil Alih Bank Victoria Syariah, Target Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Bank Victoria Syariah bakal gelar RUPSLB jelang merger dengan UUS BTN

Ilustrasi bank. SHUTTERSTOCK/CREATIVE LAB Ilustrasi bank.

Sebelum proses spin off itu dilaksanakan, Dery menjelaskan BVIS akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pelaksanaan RUPSLB tersebut dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan ini.

“RUPSLB inilah yang nanti akan mengantarkan pada proses spin-off tersebut. Jadi ini merupakan tonggak dimana proses spin-off itu akan terjadi,” terang Dery.

Dery menambahkan pihaknya telah melakukan seluruh proses untuk memuluskan pelaksanaan RUPSLB BVIS. Proses izin dan persetujuan ke regulasi baik itu ke OJK, BI, Kementerian BUMN, maupun Danantara sudah dilaksanakan.

“Seluruh proses on-track. Kami ingin tetap memastikan proses RUPSLB ini governance dan memenuhi ketentuan dari seluruh regulator," terangnya.

Baca juga: Hasil RUPS BTN: Akuisisi Bank Victoria Syariah Disetujui

Menurut Dery, proses perizinan tersebut dilakukan BVIS merujuk kepada aturan dari pemegang saham pengendali.

“Tentunya kami juga memastikan langkah yang dilakukan sesuai aturan berlaku. Termasuk, mengikuti pemegang saham pengendali yakni BTN yang berbadan hukum BUMN. Kami optimistis proses ini akan berjalan lancar sesuai dengan persiapan maksimal yang kami lakukan,” jelas Dery.

Sementara itu, hingga kini proses spin-off UUS BTN telah memperoleh restu dari Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian BUMN pada 26 Mei 2025.

Dalam keputusan tersebut, Presiden menyetujui usulan Menteri BUMN Erick Thohir atas rencana restrukturisasi BTN. Proses restrukturisasi BTN juga telah mendapat persetujuan RUPS BTN pada 26 Maret 2025 lalu.

Baca juga: BTN Minta Restu Pemegang Saham untuk Spin-off dan Akuisisi Bank Victoria Syariah

Bank syariah hasil merger BVIS dan UUS BTN bakal jadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia

Direktur Utama BTN Nixon L. P. Napitupulu hadir di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (21/3/2025). KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA Direktur Utama BTN Nixon L. P. Napitupulu hadir di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Sebelumnya, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, aksi korporasi ini sejalan dengan upaya BTN memisahkan BTN Syariah agar bisa berdiri sendiri sebagai bank umum syariah.

Proses spin-off ditargetkan selesai pada Oktober atau November tahun ini. Setelah pemisahan, BTN Syariah akan digabung dengan BVIS.

“Kami sudah berjanji kepada Menteri BUMN (Erick Thohir) bahwa bank syariah baru ini ditargetkan untuk menjadi bank syariah terbesar kedua dalam kurun waktu yang tidak lama, dengan bisnis yang efisien, inklusif, dan berbasis nilai-nilai syariah,” kata Nixon.

BTN menyiapkan modal awal sekitar Rp 6 triliun. Sebagian besar berasal dari dana internal BTN sekitar Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun. Sisanya dari akuisisi BVIS senilai Rp 1,5 triliun.

Baca juga: Akuisisi Bank Victoria Syariah, BTN Siapkan Rp 1,6 Triliun

BTN juga akan menggelar rights issue senilai Rp 1 triliun dalam waktu dekat.

“Untuk memenuhi kategori BUKU 2 dan Capital Adequacy Ratio (CAR)-nya kita buat mirip dengan kondisi BTN hari ini, yaitu sekitar 18-19 persen, sehingga bank baru ini nantinya bisa langsung ekspansi,” ujar Nixon.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau