JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN bersiap masuk ke bisnis pembiayaan kendaraan bermotor. Langkah awal akan dimulai lewat kerja sama dengan perusahaan multifinance.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, bank bersandi BBTN itu akan menerapkan skema joint financing atau pembiayaan bersama.
“Memang lagi cari kerja sama dengan multifinance, karena kami tidak bisa jalan sendiri. Multifinance yang bergerak di bidang auto loan, nanti kami akan joint financing,” ujar Nixon usai peresmian Bale Korpora, Kamis (7/8/2025).
Baca juga: BTN Hadirkan Bale Properti, Mudahkan Masyarakat Cari dan Beli Hunian
Menurut Nixon, mayoritas pembeli rumah subsidi adalah segmen yang juga membutuhkan kendaraan. Terutama sepeda motor.
“Semua pembeli rumah subsidi, survei kami mengatakan mereka butuh sepeda motor,” ucapnya.
Saat ini, ada sekitar 5,3 juta hingga 5,4 juta nasabah penerima KPR subsidi. BTN melihat peluang untuk menawarkan kredit kendaraan, baik motor maupun mobil.
“Ini yang lagi kami dorong. Jadi setelah KPR subsidi, setahun atau dua tahun kemudian, kami dorong juga auto loan-nya,” jelas Nixon.
Sebelumnya, Direktur Jaringan dan Dana Ritel BTN Rully Setiawan juga menyebut, BTN tengah menjajaki bisnis pembiayaan kendaraan.
Ia mengatakan, perusahaan belum membentuk multifinance sendiri karena prosesnya panjang.
“Daripada kami membangun, kami bikin dulu mekanisme joint financing,” ujar Rully.
Baca juga: BTN Masuk Bisnis Paylater dan Kartu Kredit Tahun Ini
Namun ke depan, kemungkinan untuk membentuk multifinance tidak ditutup sepenuhnya.
“Kalau misalnya ada suatu saat nanti kami harus punya multifinance sendiri, itu hal lain sih. Tapi kami sudah bisa membentuk portofolio auto loan dengan mekanisme joint financing,” tutup dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini