Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Diragukan, Ketum Kadin: Kalau BPS Tidak Dipercaya, Lalu Siapa Lagi ?

Kompas.com - 07/08/2025, 21:21 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyarankan semua orang percaya data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Data mencatat pertumbuhan sebesar 5,12 persen.

"Saya rasa kita mesti percaya. Kalau misalnya angka dari BPS tidak kita percaya, kepada siapa lagi gitu? Mereka kan statistik yang sudah bertahun-tahun, berpuluh-puluh tahun bekerja," ujar Anindya usai menghadiri pembekalan retret Kadin Indonesia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

"Jadi saya rasa sih paling bagus kita fokus kepada mengangkat ekonomi lebih banyak lagi daripada utak-atik angkanya," lanjutnya.

 Baca juga: 200 Anggota Kadin Bakal Retret di Magelang, Keberangkatan Naik Hercules Dilepas Presiden Prabowo

Ia menilai, data yang sudah dirilis ke publik sebaiknya dihormati dan dijadikan dasar untuk bekerja lebih baik.

Sebelumnya, BPS merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2025 sebesar 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan nilai produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp 5.947 triliun.

Namun, sejumlah ekonom menilai angka itu tidak mencerminkan kondisi riil. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyebut ada sejumlah kejanggalan dalam data tersebut.

Bhima menyoroti perbedaan signifikan antara data BPS dengan indikator lain seperti Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur. BPS mencatat industri pengolahan tumbuh 5,68 persen, tetapi PMI Manufaktur justru masih berada di bawah ambang ekspansi sepanjang kuartal II.

Merespons keraguan itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menegaskan data pemerintah disampaikan secara jujur, baik saat naik maupun turun.

"Pemerintah itu jujur-jujur saja lho mengeluarkan data. Kalau turun dibilang turun, kalau naik dibilang naik," kata Hasan dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.

 Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 5,12 Persen, Kadin: Kabar Baik untuk Pelaku Usaha

Ia mencontohkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024 yang saat itu dilaporkan sebesar 5,12 persen, tak lama setelah Presiden Prabowo Subianto mulai menjabat. Selanjutnya, kuartal I 2025 tercatat turun menjadi 4,87 persen.

"Turun kan? Penurunan itu dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, oleh BPS di bawah pemerintahan yang sama. Turun kita bilang turun," ujarnya.

"Kuartal kedua naik 5,12, dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama. Jadi kalau turun kita bilang turun, kalau naik dibilang naik," ucap Hasan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau