JAKARTA, KOMPAS.com – Aturan baru Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi peluang bagi koperasi, UMKM, dan BUMD untuk mengelola sumur minyak tua, termasuk di Wonocolo, Bojonegoro. Langkah ini diharapkan mampu mendorong optimalisasi aset energi lokal sekaligus mendukung target nasional produksi 1 juta barrel per hari pada 2030.
Peluang tersebut terbuka sejak 1 Juli 2025, ketika Kementerian ESDM menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Migas.
Regulasi ini memberi dasar hukum bagi pengelolaan sumur tua oleh pelaku lokal. Secara nasional terdapat 13.824 sumur tua, dengan potensi produksi yang bisa meningkat hingga ribuan barrel per hari jika dikelola dengan baik.
Baca juga: Pertamina Hijaukan Sumur Tua Wonocolo
Sumur tua di Wonocolo berpotensi dioptimalkan melalui regulasi migas terbaru.Keseriusan Koperasi Gerakan Relawan Nasional (Co-op GERNAS) untuk memanfaatkan peluang ini terlihat saat pertemuan dengan Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, pada Kamis (7/8/2025), yang juga dihadiri Asisten Daerah II Kushandoko, BUMD PT BSS, serta Dinas Koperasi setempat.
“Permen 14/2025 adalah kans besar, dan kami adalah tangan rakyat yang siap menggenggamnya. Negara membuka pintu, kami siap memberikan otot, nalar, dan hati. Setiap sumur tua yang kembali hidup bukan hanya menambah barrel, tapi juga menyalakan harapan masyarakat Bojonegoro,” kata Ketua Co-op GERNAS Gema Sasmita, di Bojonegoro, melalui keterangannya, Kamis (14/8/2025).
Baca juga: Teksas Wonocolo di Bojonegoro, Wisata Migas ala Texas AS
Gema menegaskan, keterlibatan koperasi rakyat menjadi bagian dari solusi mencapai target Presiden Prabowo Subianto untuk produksi 1 juta barrel per hari pada 2030.
“Target itu bukan hanya milik kilang besar, tapi juga milik petani tambang rakyat. Wonocolo punya potensi, dan Co-op GERNAS bersiap menjadikannya bagian dari sejarah energi rakyat,” ujarnya.
Wakil Bupati Nurul Azizah menyambut baik inisiatif tersebut. “Kami akan menindaklanjuti inisiatif ini dengan koordinasi teknis bersama BUMD dan instansi terkait, agar sumur tua di Bojonegoro benar-benar bisa diperdayakan untuk kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Sebagai simbol kolaborasi, Co-op GERNAS menyerahkan Gunungan Tembaga kepada pemerintah daerah. Ke depan, koperasi akan membentuk tim teknis, menyusun pra-studi kelayakan, dan mengajukan proposal resmi ke pemerintah pusat untuk memulai revitalisasi sumur tua Wonocolo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang