Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolaborasi Indocement dan Modula3D Buka Peluang Efisiensi Besar di Industri Konstruksi

Kompas.com - 19/08/2025, 22:28 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) resmi menggandeng PT Modula Tiga Dimensi (Modula3D) untuk mengadopsi teknologi 3D construction printing (3DCP). Langkah ini disebut sebagai penanda usia emas 50 tahun Indocement sekaligus upaya membuka efisiensi baru di sektor konstruksi Indonesia.

Kolaborasi ini menghasilkan proyek perdana bernama Indocement Collaborative Hub, sebuah bangunan ikonis berbentuk angka “50” dengan luas 120 meter persegi. Proyek tersebut menggabungkan pengalaman lima dekade Indocement di industri semen dengan teknologi mesin cetak 3D dari Modula3D.

Peletakan batu pertama dilakukan pada Selasa (19/8/2025) di I-SHELTER Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor.

Baca juga: Indocement Minta Maaf soal Hujan Debu di Citeureup Bogor, Janji Evaluasi Prosedur

Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya, menegaskan teknologi cetak 3D dapat menjadi solusi keekonomian di tengah kebutuhan pembangunan yang semakin efisien.

“Kami optimis kolaborasi ini akan membuka babak baru dalam metode konstruksi berkelanjutan. Teknologi ini bukan hanya menghasilkan bangunan estetik dan kokoh, tetapi juga memangkas waktu pembangunan, tenaga kerja, dan penggunaan material,” kata Christian, melalui keterangan pers, Selasa (19/8/2025).

Direktur Utama Modula3D, Adi Bagus Tirto, menjelaskan mesin printer berukuran besar yang digunakan mampu membaca desain digital lalu mencetak dinding bangunan secara otomatis.

“Teknologi ini bisa mencetak rumah sederhana hanya dalam enam hari. Waktu pengerjaan dinding bisa berkurang lebih dari 70 persen dibanding metode konvensional,” ujar Adi.

Baca juga: Sak Semen Jadi Kanvas: Indocement Ajak Seniman Lukis Harapan

Menurutnya, metode ini dapat diaplikasikan pada rumah tinggal, ruang komersial, fasilitas publik, hingga infrastruktur dengan hasil yang presisi dan ramah lingkungan.

Modula3D sendiri merupakan perusahaan patungan BNBR dengan COBOD International, produsen printer 3D asal Denmark yang teknologinya sudah digunakan di Eropa, Timur Tengah, hingga Afrika.

“Di Indonesia, BNBR merupakan pionir dalam penggunaan teknologi mutakhir di industri konstruksi 3D printing ini,” kata Adi.

Industri konstruksi nasional dinilai membutuhkan terobosan efisiensi biaya di tengah kenaikan harga material dan kebutuhan percepatan pembangunan infrastruktur. Dengan kapasitas produksi 33,5 juta ton semen per tahun, Indocement melihat peluang besar bila teknologi 3DCP dapat diadopsi lebih luas.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau