JAKARTA, KOMPAS.com — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) resmi menggandeng PT Modula Tiga Dimensi (Modula3D) untuk mengadopsi teknologi 3D construction printing (3DCP). Langkah ini disebut sebagai penanda usia emas 50 tahun Indocement sekaligus upaya membuka efisiensi baru di sektor konstruksi Indonesia.
Kolaborasi ini menghasilkan proyek perdana bernama Indocement Collaborative Hub, sebuah bangunan ikonis berbentuk angka “50” dengan luas 120 meter persegi. Proyek tersebut menggabungkan pengalaman lima dekade Indocement di industri semen dengan teknologi mesin cetak 3D dari Modula3D.
Peletakan batu pertama dilakukan pada Selasa (19/8/2025) di I-SHELTER Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor.
Baca juga: Indocement Minta Maaf soal Hujan Debu di Citeureup Bogor, Janji Evaluasi Prosedur
Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya, menegaskan teknologi cetak 3D dapat menjadi solusi keekonomian di tengah kebutuhan pembangunan yang semakin efisien.
“Kami optimis kolaborasi ini akan membuka babak baru dalam metode konstruksi berkelanjutan. Teknologi ini bukan hanya menghasilkan bangunan estetik dan kokoh, tetapi juga memangkas waktu pembangunan, tenaga kerja, dan penggunaan material,” kata Christian, melalui keterangan pers, Selasa (19/8/2025).
Direktur Utama Modula3D, Adi Bagus Tirto, menjelaskan mesin printer berukuran besar yang digunakan mampu membaca desain digital lalu mencetak dinding bangunan secara otomatis.
“Teknologi ini bisa mencetak rumah sederhana hanya dalam enam hari. Waktu pengerjaan dinding bisa berkurang lebih dari 70 persen dibanding metode konvensional,” ujar Adi.
Baca juga: Sak Semen Jadi Kanvas: Indocement Ajak Seniman Lukis Harapan
Menurutnya, metode ini dapat diaplikasikan pada rumah tinggal, ruang komersial, fasilitas publik, hingga infrastruktur dengan hasil yang presisi dan ramah lingkungan.
Modula3D sendiri merupakan perusahaan patungan BNBR dengan COBOD International, produsen printer 3D asal Denmark yang teknologinya sudah digunakan di Eropa, Timur Tengah, hingga Afrika.
“Di Indonesia, BNBR merupakan pionir dalam penggunaan teknologi mutakhir di industri konstruksi 3D printing ini,” kata Adi.
Industri konstruksi nasional dinilai membutuhkan terobosan efisiensi biaya di tengah kenaikan harga material dan kebutuhan percepatan pembangunan infrastruktur. Dengan kapasitas produksi 33,5 juta ton semen per tahun, Indocement melihat peluang besar bila teknologi 3DCP dapat diadopsi lebih luas.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini