SHANGHAI, KOMPAS.com - Pop Mart, perusahaan mainan asal China yang telah menggemparkan dunia dengan boneka Labubu, melaporkan kenaikan laba bersih hampir 400 persen.
Dikutip dari Reuters, Kamis (21/8/2025), melonjaknya laba bersih Pop Mart berkat tingginya permintaan terhadap boneka Labubu dan pergeseran ke pasar luar negeri yang bermargin lebih tinggi.
Laba bersih Pop Mart tercatat naik sebesar 396,5 persen pada semester I 2025. Sementara itu, pendapatan Pop Mart pada periode yang sama Melonjak 204,4 persen.
Baca juga: Demam Labubu, Laba Pop Mart Melonjak 350 Persen pada Semester I 2025
Dalam pemaparan proyeksi kinerja kekurangan pada bulan lalu, Pop Mart memperkirakan pertumbuhan pendapatan sebesar 200 persen pada semester I 2025 dan peningkatan laba bersih setidaknya 350 persen sepanjang tahun.
Saham Pop Mart telah naik lebih dari 200 persen year-to-date, menjadikan perusahaan mainan China ini lebih berharga daripada raksasa industri tradisional seperti produsen Barbie, Mattel, dan perusahaan induk Hello Kitty, Sanrio.
Pop Mart sering menjual boneka-boneka koleksinya dalam apa yang disebut "blind box" sehingga pembeli tidak tahu persis desain yang akan mereka terima sampai mereka membuka kemasannya.
Salah satu pendorong utama kesuksesan Labubu adalah popularitasnya di kalangan penggemar selebritas, termasuk Lisa dari grup K-pop Blackpink, penyanyi Rihanna, dan mantan bintang sepak bola David Beckham.
Baca juga: Boneka Barbie Disinggung dalam Negosiasi Sri Mulyani di AS
Pop Mart berjanji untuk meningkatkan pasokan boneka-boneka Labubu, yang telah terjual habis di toko-toko di seluruh dunia.
CEO Pop Mart Wang Ning, dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah China bulan lalu, mengatakan penjualan Labubu akan melampaui 10 juta unit per hari mulai September 2025.