Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokopedia Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Ini Penjelasan Juru Bicara

Kompas.com - 26/08/2025, 14:48 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tokopedia dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan pada Agustus ini.

Merespons kabar tersebut, Juru Bicara TikTok memberikan penjelasan.

Lewat keterangan resmi, TikTok menyampaikan bahwa perusahaan secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan penyesuaian.

Selain itu, TikTok juga menegaskan komitmennya untuk terus berinvestasi di Tokopedia.

"Kami secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan berbagai penyesuaian untuk memperkuat organisasi kami serta memberikan layanan yang lebih baik kepada para pengguna," demikian kata Juru Bicara TikTok dalam keterangan yang dilansir Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Dirjen Pajak Pastikan Aturan Baru Shopee, Tokopedia, dkk Pungut Pajak Tak Bikin Harga Barang Naik

"Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia, sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan," tambah keterangan yang sama.

PHK Tokopedia Juni 2025

Sebelumnya, Tokopedia telah dilaporkan melakukan PHK pada Juni 2025.

Informasi terakhir menyebutkan, jumlah karyawan yang terdampak PHK pada Juni sekitar 450 orang.

Bloomberg melaporkan pengurangan karyawan tersebut setara dengan 9 persen dari jumlah karyawan Tokopedia.

Dikutip dari Business Standard, kabar PHK di Tokopedia dikonfirmasi oleh salah seorang juru bicara ByteDance.

Juru Bicara itu menyatakan, efisiensi pekerja berkaitan dengan kesepakatan perusahaan membeli Tokopedia dan menggabungkannya dengan operasi TikTok.

Namun, ByteDance tidak menyebutkan berapa banyak karyawan yang akan terkena dampak.

Juru bicara ByteDance, Nuraini Razak, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan akan membuat penyesuaian yang diperlukan sebagai akibat dari penggabungan TikTok dan Tokopedia.

"Kami mengidentifikasi area-area untuk memperkuat organisasi kami dan menyelaraskan tim kami dengan tujuan perusahaan," tuturnya.

Baca juga: Sri Mulyani Terbitkan Aturan Shopee, Tokopedia, dkk Pungut Pajak ke Toko Online

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau