Investasi ritel yang dijamin pemerintah. Tingkat risiko instrumen ini rendah, dengan modal mulai Rp 1 juta.
Ada berbagai pilihan seperti Sukuk Tabungan (ST), Savings Bond Ritel (SBR), Obligasi Negara Ritel (ORI), dan Sukuk Ritel (SR).
Likuid, mudah dicairkan, dan cocok untuk pemula. Reksadana bisa dibeli dan dijual kapan saja.
Baca juga: Kenali, Ini Jenis Reksadana dan Jangka Waktunya
- Jangka panjang
Iuran rutin yang akan dicairkan bulanan saat pensiun. Produk ini ditawarkan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa.
Potensi imbal hasil lebih tinggi, cocok untuk jangka panjang.
Memberikan dividen dan capital gain, tapi perlu analisis yang matang.
Baca juga: Kenapa Reksadana Bisa Rugi? Ini Penjelasannya
Nilainya cenderung naik, bisa jadi sumber passive income dari sewa.
Cocok menjaga nilai aset dari inflasi, lebih tepat sebagai investasi jangka panjang. Emas bisa digadaikan atau dijual saat memerlukan dana mendesak.
Baca juga: Berapa Lama Investasi Emas Bisa Untung? Ini Tips dan Penjelasannya
Dikutip dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menyiapkan dana pensiun antara lain:
Baca juga: Tips Buyback Emas: Cara Jual Emas Harga Terbaik dan Untung Maksimal
Itulah tips menyiapkan dana pensiun. Menyiapkan dana hari tua adalah investasi untuk diri sendiri. Tanpa perencanaan, masa pensiun bisa penuh tantangan karena tidak ada penghasilan aktif.
Dengan strategi keuangan yang tepat, dana darurat yang cukup, serta pemilihan instrumen investasi yang bijak, kita bisa memastikan masa tua tetap tenang, mandiri, dan sejahtera.
Baca juga: Rahasia Sukses Investasi Saham bagi Pemula
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini