JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten manufaktur cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) menyatakan, sejak adanya kejelasan tarif impor AS, permintaan dari pasar ekspor kembali meningkat signifikan.
Hal ini turut mendorong utilisasi kapasitas pabrik ke tingkat optimal, dengan jadwal produksi yang sudah penuh hingga November 2025.
“Seiring dengan kepastian kebijakan tarif, permintaan cetakan sarung tangan kembali meningkat, sehingga kapasitas produksi kami saat ini di optimalkan guna memenuhi permintaan pelanggan global,” ujar Ridwan Goh, Direktur utama MARK dalam siaran pers, Kamis (28/8/2025).
Baca juga: Simak, Jadwal Pembagian Dividen Mark Dynamics Indonesia (MARK)
Kontribusi penjualan ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan China tetap menjadi pelanggan terbesar perusahaan.
Ridwan menyatakan, dengan kinerja yang tetap solid dan arus kas operasi yang positif, MARK memiliki potensi untuk kembali menyalurkan dividen di periode selanjutnya.
Rasio pembayaran dividen MARK yang relatif tinggi menunjukkan komitmen perseroan dalam memberikan imbal hasil menarik bagi pemegang saham, sembari tetap menjaga kebutuhan investasi untuk pengembangan bisnis.
Selain penjualan utama dari cetakan sarung tangan yang semakin meningkat, MARK juga terus mendorong pertumbuhan pendapatan melalui diversifikasi usaha lewat beberapa anak usaha, yakni sebagai berikut.
Baca juga: Produsen Cetakan Sarung Tangan MARK Catat Pendapatan Rp 380,8 Miliar
Pertama, PT Berjaya Dynamics Indonesia tengah memperluas lini produk sanitasi melalui pengembangan produk toilet duduk (ceramic sanitaryware), yang saat ini telah memasuki tahap produksi awal. Produk ini akan melengkapi lini bisnis keramik eksisting dan diproyeksikan mulai masuk pasar ritel nasional pada akhir tahun.