Pemerintah Bakal Manfaatkan AI untuk Hasilkan Keputusan Berbasis Data
KOMPAS.com-Pemerintah memperkuat arah kebijakan pemanfaatan Akal Imitasi atau Artificial Intelligence (AI) dalam pengambilan keputusan berbasis data.
Langkah ini dijalankan lewat Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020–2045.
Fokus utama strategi tersebut meliputi etika dan kebijakan, pengembangan talenta, infrastruktur dan data, serta riset dan inovasi industri.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menekankan pentingnya pemanfaatan AI di tengah pesatnya transformasi digital global.
“Penguasaan AI memperkuat kedaulatan teknologi, ketahanan pangan, kesejahteraan masyarakat, pertahanan negara, perlindungan data dan kemandirian strategis di kancah global,” ujar Susiwijono di Jakarta, Jumat (29/8/2025).
Baca juga: Perpres Kecerdasan Buatan Segera Terbit, Menkomdigi Beri Bocoran Isinya
Sebagai tindak lanjut, pemerintah menggelar Kick Off Pelatihan dan Webinar AI GARUDA (Gerakan AI untuk Resiliensi dan Kedaulatan Nasional) pada Kamis (28/8/2025).
Acara berlangsung secara hibrida dan diikuti 1.539 peserta dari kementerian, lembaga, perguruan tinggi, dan mahasiswa.
Sebanyak 150 peserta hadir secara luring, sementara lebih dari 1.389 lainnya mengikuti secara daring.
Kepala Biro Umum dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian Hari Nugroho menyampaikan pelatihan kali ini mengangkat tema “AI dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi: Data-Driven Policy dan Market Insight.”
“Tema ini sangat relevan dengan kondisi saat ini di kementerian, lembaga, maupun kampus, dalam rangka membuat keputusan dan kebijakan yang berbasis data yang akurat serta adaptif terhadap tantangan global,” kata Hari.
Baca juga: Kecerdasan Buatan Kini Bisa Bantu Investor Buat Keputusan Investasi
Sejumlah studi internasional juga menunjukkan besarnya potensi AI bagi perekonomian.
Laporan PwC (2024) memproyeksikan kontribusi AI mencapai 15,7 triliun dollar AS pada 2030. Nilai itu terdiri atas 6,6 triliun dollar AS dari peningkatan produktivitas dan 9,1 triliun dollar AS dari pertumbuhan konsumsi.
