Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecerdasan Buatan Kini Bisa Bantu Investor Buat Keputusan Investasi

Kompas.com - 04/06/2025, 11:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) semakin banyak diadopsi dalam berbagai sektor, termasuk dunia investasi. Salah satu pendekatan terbaru datang dari PT Kaya Lautan Permata, penyedia layanan investasi yang memperkenalkan sistem otomatisasi pengelolaan reksa dana berbasis AI.

Melalui fitur yang mereka sebut KayaSmart+, perusahaan mencoba menyederhanakan proses pengambilan keputusan investasi yang kerap dianggap kompleks oleh sebagian investor ritel. Sistem ini bekerja dengan algoritma internal yang secara otomatis menyesuaikan alokasi aset dan melakukan penyeimbangan portofolio sesuai dengan profil risiko pengguna.

CEO PT Kaya Lautan Permata, Jonathan Renaldi Tuhirman, menjelaskan bahwa fitur tersebut memanfaatkan kombinasi indikator teknikal dan fundamental secara real-time, sehingga sistem mampu merespons perubahan pasar dengan cepat.

“Pendekatan ini memungkinkan portofolio tetap seimbang dan adaptif terhadap dinamika pasar, tanpa perlu intervensi manual dari nasabah,” kata Jonathan dalam keterangan tertulis, Rabu (4/6/2025).

Baca juga: Survei: 73 Persen Konsumen Asia Tenggara Pilih AI untuk Dukung, Bukan Gantikan Layanan Manusia

Di tengah iklim pasar yang penuh ketidakpastian, solusi otomatis seperti ini menjadi menarik bagi sebagian kalangan, terutama mereka yang menginginkan kenyamanan dalam mengelola dana namun tetap menginginkan hasil yang optimal.

Salah satu keunggulan yang ditawarkan KayaSmart+ adalah kemampuan untuk menjaga diversifikasi portofolio, yang menurut Jonathan, berperan penting dalam meminimalkan risiko sekaligus memaksimalkan potensi imbal hasil.

Catatan perusahaan menunjukkan, sejak diluncurkan pada September 2024, fitur ini telah mencatat pertumbuhan nilai aset yang signifikan. Dalam empat bulan pertama tahun ini saja, total aset yang dikelola melalui sistem otomatis tersebut meningkat lebih dari 60 kali lipat dibandingkan posisi awal tahun.

Data per 28 Mei 2025 mencatat, portofolio moderat yang dikelola dengan KayaSmart+ mengalami kenaikan lebih dari 11 persen—sebuah angka yang cukup kontras jika dibandingkan dengan kinerja IHSG yang pada periode sama justru melemah 5,49 persen.

“Ini kali pertama semua investor pengguna fitur KayaSmart+ mendapatkan return positif secara serentak,” ujar Jonathan. Ia menyebut, kondisi ini menjadi pencapaian tersendiri di tengah berbagai tekanan eksternal seperti ketegangan geopolitik dan fluktuasi suku bunga global.

Baca juga: Kiamat Pekerjaan Kelas Menengah: 5 Karier Ini Akan Diambil Alih AI pada 2030

PT Kaya Lautan Permata sendiri terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam aplikasinya, perusahaan menyediakan beragam produk reksa dana dari sejumlah manajer investasi yang telah melalui proses kurasi berbasis kinerja dan transparansi.

Meski demikian, Jonathan menekankan bahwa pengembangan teknologi ini masih jauh dari selesai. Perusahaan disebut tengah menyiapkan lapisan tambahan berupa analisis sentimen pasar dan sistem advisory berbasis AI agar fitur KayaSmart+ ke depan semakin presisi dan personal.

Seiring perkembangan teknologi dan makin meluasnya minat masyarakat pada investasi, pendekatan berbasis otomatisasi seperti ini tampaknya akan terus berkembang. Setidaknya, bagi sebagian investor, kehadiran sistem seperti KayaSmart+ memberi opsi baru: berinvestasi tanpa harus terpaku pada layar pasar setiap hari.

Baca juga: Kuasai AI atau Tertinggal: Seruan Bos Nvidia di Era Ekonomi Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau