Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil: Freeport Belum Ajukan Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga

Kompas.com - 29/08/2025, 20:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan PT Freeport Indonesia (PTFI) hingga saat ini belum mengajukan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga.

Diketahui, izin ekspor konsentrat tembaga Freeport Indonesia akan berakhir pada 16 September 2025.

"Sampai dengan hari ini tidak ada pengajuan, dan kalau tidak ada pengajuan saya anggap semuanya sudah baik," kata dia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Baca juga: Freeport Ganti PLTU Batu Bara Jadi PLTG, Mulai 2027 Beroperasi

Menurut Bahlil, operasional fasilitas pemurnian atau smelter tembaga Freeport di KEK JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur yang terbakar Oktober 2024 lalu, juga sudah mulai produksi maksimal.

"Sudah 70 persen sampai 80 persen, sudah maksimal," kata Bahlil.

Sebagai informasi, pemerintah sejatinya melarang ekspor konsentrat tembaga sejak Juni 2023. Namun, larangan itu direlaksasi hingga 31 Desember 2024 karena pembangunan smelter perusahaan tambang belum rampung.

Freeport pun menjadi salah satu perusahaan yang menikmati relaksasi. Namun Freeport meminta perpanjangan izin ekspor karena smelternya mengalami kerusakan akibat kebakaran pada Oktober 2024, tepatnya pada bagian produksi asam sulfat.

Perpanjangan izin ekspor kembali diberikan pemerintah yang berlaku mulai 17 Maret hingga 16 September 2025, dengan catatan Freeport harus merampungkan perbaikan smelternya pada pertengahan tahun ini.

Baca juga: Bahlil Minta Shell dan BP yang Kehabisan Stok BBM agar Beli di Pertamina

Sebelumnya, sinyal pengajuan perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat diungkapkan Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas.

Ia mengatakan, terkait rencana mengajukan kembali perpanjangan izin ekspor, perusahaan masih menunggu hasil evaluasi pemerintah.

"Jadi sesuai Kepmen (Keputusan Menteri) memang akan dievaluasi pada saat mau berakhirnya (izin ekspor konsentrat tembaga). Itu yang kita tunggu hasil evaluasinya dari pemerintah,” ujar Tony.

Ia menjelaskan hingga Agustus 2025, PTFI telah mengekspor 65 persen dari target kuota ekspor sebesar 1,4 juta ton basah. Perusahaan berupaya memaksimalkan ekspor hingga 90 persen sebelum izin berakhir.

“Sekarang kapal-kapalnya semuanya sudah mengantre untuk melakukan proses loading. Mudah-mudahan cuacanya bagus sehingga loadingnya lancar untuk diekspor,” kata dia.

“Harapannya di 16 September bisa tercapai kira-kira 90 persen lah,” imbuh Tony.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau