Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Mitos Keuangan yang Bikin Generasi Muda Sulit Kaya, Menurut Vivian Tu

Kompas.com - 30/08/2025, 14:38 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

KOMPAS.com – Banyak nasihat keuangan klasik yang sering kita dengar ternyata justru membuat generasi muda semakin sulit meraih kebebasan finansial.

Hal ini diungkapkan Vivian Tu, mantan trader Wall Street sekaligus pendiri platform edukasi finansial Your Rich BFF, yang berhasil meraih status miliarder di usia 27 tahun.

“Tips-tips keuangan lama itu harus mati, karena justru membuat kita tetap miskin,” ujar Vivian, dilansir dari CNBC, Sabtu (30/8/2025).

Baca juga: Lini Tengah Persib Makin Kaya, Thom Haye Resmi Berseragam Maung Bandung

Generasi Muda Hadapi Kondisi Lebih Sulit

Vivian menilai situasi ekonomi yang dihadapi generasi milenial dan Gen Z jauh lebih berat dibanding orang tua mereka.

“Jika hidup adalah permainan Guitar Hero, generasi sebelumnya bermain di mode tutorial, sementara milenial dan Gen Z bermain di level sulit dengan TV rusak,” kata dia. 

Kondisi ini membuat nasihat klasik seperti “cari kerja dengan gaji lebih besar”, “tinggal di tempat lebih murah”, atau “hemat kopi dan roti avocado” jadi tidak relevan.

Berikut beberapa nasihat finansial yang menurut Vivian sudah tak lagi relevan bagi generasi muda saat ini.

Baca juga: Simpanan Nasabah Kaya di Bank Melonjak, Ini Sebabnya

1. Ganti Karier Biar Gaji Lebih Besar

Mencari pekerjaan dengan gaji lebih tinggi terdengar sederhana, tetapi prakteknya jauh lebih rumit. Tidak semua orang punya akses jaringan, pendidikan, atau kesempatan magang yang bisa membuka jalan ke perusahaan besar.

Perusahaan top seperti Google, misalnya, cenderung merekrut dari lingkaran referral yang sudah mereka kenal. Artinya, meski punya ijazah atau sertifikat, belum tentu peluangnya terbuka.

Selain itu, pekerjaan bukan hanya soal gaji. Banyak orang merasa terikat dengan keluarga, teman, atau lingkungan sosialnya. Relasi personal ini sering lebih penting daripada sekadar pindah kerja demi nominal yang lebih besar.

2.Cari Tempat Tinggal Lebih Murah, atau Punya Teman Sekamar

Harga rumah dan biaya sewa terus meningkat sehingga sulit menemukan hunian lebih murah. Bahkan bila menyewa, biaya ikut naik seiring harga properti yang melambung.

Padahal, kepemilikan rumah selama ini dianggap sebagai cara utama membangun kekayaan jangka panjang. Menyuruh orang pindah ke tempat lebih murah bisa berarti menjauhkan mereka dari peluang investasi tersebut.

Selain itu, tak semua orang benar-benar hidup sendiri. Data menunjukkan hanya 1 dari 10 anak muda yang tinggal sendirian. Sebagian besar tinggal dengan pasangan, teman sekamar, atau orangtua.

Baca juga: AHY Ingatkan RI Bisa Kena Kutukan Negara Kaya: SDA Melimpah Tapi Tak Bisa Makmur

3. Berhenti Beli Kopi dan Avocado Toast

Membeli kopi atau sarapan enak sesekali tidak akan membuat seseorang gagal membeli rumah. Justru, banyak anak muda merasa wajar memberi diri sendiri “hadiah kecil” di tengah mahalnya biaya hidup.

Masalah utama sebenarnya bukan pada pengeluaran kecil, melainkan inflasi. Harga barang dan jasa naik lebih cepat daripada kenaikan gaji.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau