Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Siapkan Dua Proyek Panas Bumi di Bengkulu, Target 220 MW Listrik Hijau

Kompas.com - 30/08/2025, 14:59 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

KOMPAS.com – PT PLN (Persero) tengah menyiapkan dua proyek strategis pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Provinsi Bengkulu, yakni PLTP Kepahiang dan PLTP Hululais.

Jika terealisasi, keduanya diproyeksikan menghasilkan total kapasitas 220 megawatt (MW) listrik hijau untuk memperkuat pasokan energi nasional.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, mengatakan pengembangan panas bumi menjadi bagian penting dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.

Baca juga: Tarif Listrik per kWh September 2025 Semua Golongan Pelanggan PLN

Pemerintah menargetkan kapasitas PLTP nasional mencapai 5,2 gigawatt (GW) dalam periode tersebut.

“Potensi panas bumi Indonesia sangat besar dan tersebar di banyak wilayah. Kami akan mengoptimalkan pengembangan PLTP yang sudah dikaji agar kehadirannya memberi dampak nyata, baik bagi masyarakat di sekitar proyek maupun pelanggan PLN di seluruh Indonesia,” kata Suroso dalam keterangan resmi, Jumat (29/8/2025).

PLTP Kepahiang dan Hululais

Suroso menjelaskan, proyek pertama adalah PLTP Kepahiang berkapasitas 110 MW yang berlokasi di Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Rejang Lebong. Saat ini, proyek tersebut memasuki tahap finalisasi pemilihan mitra strategis.

Nantinya, listrik dari PLTP Kepahiang akan disalurkan ke Gardu Induk (GI) Pekalongan di Kabupaten Kepahiang.

Baca juga: Prabowo Optimistis Pembangkit Listrik di Indonesia 100 Persen Gunakan EBT Dalam 10 Tahun

Sementara itu, proyek kedua adalah PLTP Hululais dengan kapasitas 110 MW di Kabupaten Lebong. Proyek ini ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2028.

Energi panas bumi yang digunakan bersumber dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) milik PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Sama seperti Kepahiang, listrik dari PLTP Hululais juga akan dialirkan ke GI Pekalongan.

Strategi Percepatan

Untuk mempercepat pengembangan, PLN menyiapkan sejumlah strategi, termasuk menjalin kesepakatan pembelian uap panas bumi dengan para pengembang.

PLN memastikan proyek-proyek panas bumi dijalankan bersama mitra strategis yang memiliki kompetensi dan visi sejalan dengan PLN untuk menghadirkan energi bersih dengan harga terjangkau.

 

"Seluruh proses dijalankan secara transparan, akuntabel, dan sesuai regulasi. Tak hanya itu, kami juga menerapkan prinsip fairness of partnership untuk mewujudkan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Suroso.

Baca juga: Revisi Aturan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, Pemerintah Permudah Proses Izin dan Pengelolaan

Dorong Transisi Energi dan Ekonomi Daerah

Menurut Suroso, proyek-proyek panas bumi ini tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional dan transisi menuju energi hijau, tetapi juga membawa dampak ekonomi di tingkat daerah.

“Melalui pengembangan PLTP di berbagai daerah, PLN tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional dan transisi menuju energi hijau, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui keterlibatan pelaku usaha lokal dan penyerapan tenaga kerja,” pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau