Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDIP dan Gerindra Kompak Minta Tunjangan Perumahan DPR Disetop

Kompas.com - Diperbarui 30/08/2025, 22:23 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Polemik tunjangan perumahan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menuai sorotan.

Dua fraksi besar, yakni PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, sepakat meminta penghentian fasilitas tersebut karena dinilai tidak pantas di tengah kondisi rakyat yang sedang sulit.

PDIP Dorong Etika dan Empati

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Said Abdullah menegaskan bahwa politik tidak hanya berbicara soal kesepakatan atau aturan, tetapi juga harus dilandasi etika, empati, dan simpati.

Baca juga: Fraksi PAN Terbuka Evaluasi Tunjangan dan Fasilitas Anggota DPR

“Apakah dalam situasi seperti sekarang, ketika rakyat mempertanyakan kinerja DPR, di saat perekonomian rakyat serbasulit, patut anggota DPR tetap menerima tunjangan yang jumlahnya oleh ukuran rakyat kebanyakan sangat luar biasa?” ujar Said dalam keterangan pers, Sabtu (30/8/2025).

Said menambahkan, anggota DPR seharusnya memiliki sensibilitas terhadap kehidupan masyarakat.

“Kalau punya empati, tidak akan ada lagi fasilitas berlebihan yang bersumber dari pajak rakyat,” katanya.

Ia menilai, jika anggota DPR bekerja dengan sikap simpatik, mendengarkan, dan benar-benar mengartikulasikan aspirasi rakyat, kepercayaan publik terhadap DPR tidak akan dipertanyakan.

“Dengan denyut aspirasi rakyat yang terus diperjuangkan, marwah DPR akan bisa dijaga,” kata Said.

Baca juga: Tunjangan Rumah Rp 50 Juta untuk DPR, Puan Maharani Singgung Batas Oktober 2025

Dengan pertimbangan itu, Fraksi PDI Perjuangan secara tegas meminta tunjangan perumahan dihentikan, termasuk fasilitas lain yang dinilai melampaui kepatutan.

“Semua itu akan menjadi pelajaran buat kami ke depan,” tegasnya.

Gerindra Sepakat Hentikan Tunjangan Perumahan DPR

Sikap senada disampaikan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI Budisatrio Djiwandono. Ia menegaskan bahwa partainya siap meninjau ulang sekaligus menghentikan tunjangan yang mencederai rasa keadilan masyarakat.

“Fraksi Gerindra telah mendengar keluhan serta tuntutan masyarakat terutama terkait tunjangan-tunjangan anggota dewan yang mencederai perasaan dan kepercayaan rakyat. Untuk itu kami siap untuk meninjau ulang, serta menghentikan tunjangan-tunjangan tersebut,” ujar Budisatrio, dikutip dari Antara.

Baca juga: PKB Sepakat Evaluasi Tunjangan DPR dan Tetap Dorong Kinerja Anggotanya

Budisatrio juga melarang anggota fraksinya melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

“Saya tegaskan kepada seluruh anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, bahwa saat ini tidak ada satu pun anggota Fraksi yang diperbolehkan melakukan kunjungan kerja ke luar negeri," katanya.

Ia menambahkan, langkah ini sejalan dengan instruksi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto agar wakil rakyat tetap hadir bersama masyarakat.

Halaman:


Terkini Lainnya
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau