Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Shell dan BP Masih Langka, Wamen ESDM Sebut Sudah Tugaskan ke Dirjen Migas

Kompas.com - 01/09/2025, 21:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan bakal berkoordinasi dengan Dirjen Migas yang baru dilantik, Laode Sulaeman, terkait kondisi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta.

Stok BBM di sejumlah SPBU Shell dan BP masih mengalami kekosongan.

Pantauan Kompas.com, seperti pada wilayah Bogor, dua SPBU Shell dan dua SPBU BP tidak memiliki stok BBM jenis bensin, hanya sisa diesel saja.

"Saya cek dulu sama Ditjen Migas. Karena ditugaskan, karena Dirjen sudah ada, itu semuanya kan dikoordinasikan Ditjen Migas," ujar Yuliot saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Baca juga: Harga BBM Pertamina September 2025, Pertamax Turbo dan Dexlite Turun

Menurutnya, seiring dengan telah diberikannya penugasan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada Dirjen Migas untuk menangani pengaturan pasokan BBM, maka langkah selanjutnya menjadi keputusan Dirjen Migas.

"Karena ditugaskan kan Dirjen Migas untuk menyelesaikan," kata dia.

Sebelumnya, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengungkapkan bahwa BBM jenis Shell Super, V-Power, dan V-Power Nitro+ tidak tersedia di sejumlah SPBU Shell.

"Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).

SPBU Shell dan BP yang kehabisan stok di BogorKOMPAS.com/FATHAN SPBU Shell dan BP yang kehabisan stok di Bogor
Begitu pula dengan Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, yang menyatakan bahwa saat ini perusahaan tengah menghadapi keterbatasan stok untuk dua jenis produk, yakni BP Ultimate dan BP 92.

“Sehingga tidak dapat melayani penjualan produk BBM secara lengkap. Namun, seluruh SPBU BP tetap beroperasi untuk melayani produk yang tersedia dan layanan lainnya,” ucap dia dalam keterangan resmi (28/8/2025).

Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut jika pasokan BBM swasta habis, maka bisa membeli stok BBM dari PT Pertamina (Persero).

Menurutnya, Kementerian ESDM telah menetapkan kuota impor BBM SPBU swasta di tahun ini lebih besar 10 persen dari kuota tahun 2024.

Misalnya, jika perusahaan A pada 2024 mendapatkan kuota impor BBM sebanyak 100 juta kiloliter (KL), maka pada 2025 kuota impor BBM-nya menjadi sebanyak 110 juta KL.

Namun, jika kuota yang ditetapkan tersebut tetap dirasa kurang oleh SPBU swasta, dia pun menyarankan untuk membeli stok BBM di Pertamina.

Dia bilang, stok di kilang Pertamina dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Kalau ada yang masih kurang di sana (SPBU swasta), yah silakan lah beli di Pertamina," ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Baca juga: Bahlil Minta Shell dan BP yang Kehabisan Stok BBM agar Beli di Pertamina

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau