JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan bakal berkoordinasi dengan Dirjen Migas yang baru dilantik, Laode Sulaeman, terkait kondisi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta.
Stok BBM di sejumlah SPBU Shell dan BP masih mengalami kekosongan.
Pantauan Kompas.com, seperti pada wilayah Bogor, dua SPBU Shell dan dua SPBU BP tidak memiliki stok BBM jenis bensin, hanya sisa diesel saja.
"Saya cek dulu sama Ditjen Migas. Karena ditugaskan, karena Dirjen sudah ada, itu semuanya kan dikoordinasikan Ditjen Migas," ujar Yuliot saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Baca juga: Harga BBM Pertamina September 2025, Pertamax Turbo dan Dexlite Turun
Menurutnya, seiring dengan telah diberikannya penugasan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada Dirjen Migas untuk menangani pengaturan pasokan BBM, maka langkah selanjutnya menjadi keputusan Dirjen Migas.
"Karena ditugaskan kan Dirjen Migas untuk menyelesaikan," kata dia.
Sebelumnya, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengungkapkan bahwa BBM jenis Shell Super, V-Power, dan V-Power Nitro+ tidak tersedia di sejumlah SPBU Shell.
"Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).
“Sehingga tidak dapat melayani penjualan produk BBM secara lengkap. Namun, seluruh SPBU BP tetap beroperasi untuk melayani produk yang tersedia dan layanan lainnya,” ucap dia dalam keterangan resmi (28/8/2025).
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut jika pasokan BBM swasta habis, maka bisa membeli stok BBM dari PT Pertamina (Persero).
Menurutnya, Kementerian ESDM telah menetapkan kuota impor BBM SPBU swasta di tahun ini lebih besar 10 persen dari kuota tahun 2024.
Misalnya, jika perusahaan A pada 2024 mendapatkan kuota impor BBM sebanyak 100 juta kiloliter (KL), maka pada 2025 kuota impor BBM-nya menjadi sebanyak 110 juta KL.
Namun, jika kuota yang ditetapkan tersebut tetap dirasa kurang oleh SPBU swasta, dia pun menyarankan untuk membeli stok BBM di Pertamina.
Dia bilang, stok di kilang Pertamina dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Kalau ada yang masih kurang di sana (SPBU swasta), yah silakan lah beli di Pertamina," ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (29/8/2025).
Baca juga: Bahlil Minta Shell dan BP yang Kehabisan Stok BBM agar Beli di Pertamina
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini