KOMPAS.com – Produsen mobil listrik asal China, BYD, mencatat penurunan laba bersih sekitar 30 persen pada kuartal II-2025. Kondisi itu memicu saham BYD yang tercatat di Bursa Hong Kong jatuh hampir 8 persen pada perdagangan Senin (1/9/2025).
Dilansir dari CNBC, BYD melaporkan laba bersih sebesar 6,36 miliar yuan (sekitar 891 juta dollar AS) untuk periode April-Juni 2025.
Angka ini jauh menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meski pendapatan perusahaan justru naik 14 persen secara tahunan menjadi 201 miliar yuan.
Baca juga: Dilibas BYD, Penjualan Tesla di Eropa Anjlok 40 Persen
BYD menjelaskan, persaingan harga yang semakin ketat di pasar mobil listrik domestik menjadi penyebab utama turunnya margin keuntungan.
Dalam laporan keuangan tengah tahun, perusahaan menyebutkan bahwa “persaingan harga yang meningkat dan maraknya aktivitas pemasaran berlebihan telah memberikan dampak negatif berkala pada perkembangan industri.”
Mengutip laporan Nomura, harga mobil ritel di China telah turun sekitar 19 persen dalam dua tahun terakhir. Kini, harga rata-rata mobil berada di kisaran 165.000 yuan atau sekitar 22.900 dollar AS.
Baca juga: Kemenperin Tagih BYD dkk Terapkan TKDN 40 Persen untuk Produksi Mobil
Kondisi tersebut sempat membuat otoritas China turun tangan. Pada Mei lalu, pemerintah memperingatkan akan menjatuhkan sanksi bagi produsen mobil yang dianggap memicu perang diskon tak sehat.
Meski tertekan di pasar domestik, BYD tetap memimpin pasar kendaraan listrik di China.
Perusahaan juga mencatat kinerja positif pada semester pertama 2025, dengan laba bersih mencapai 15,5 miliar yuan, naik hampir 14 persen dibandingkan tahun lalu.
Pendapatan semester pertama BYD tercatat 371,3 miliar yuan, meningkat sekitar 23 persen. Penjualan kendaraan energi baru (new energy vehicles/NEV) bahkan mencapai rekor tertinggi.
Selain itu, ekspansi internasional turut menyumbang pertumbuhan.
Baca juga: Pelindo Layani Kapal Pengangkut 7.000 Unit Mobil Listrik BYD
Dilaporkan dari Asosiasi Produsen Otomotif Eropa (ACEA), BYD membukukan lebih dari 13.000 pendaftaran kendaraan baru di Eropa pada Juli 2025, melonjak 225 persen secara tahunan.
Dalam dua tahun terakhir, BYD agresif membuka showroom di berbagai kota Eropa dan menawarkan harga yang kompetitif.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini