JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT Pertamina International Shipping (PIS), Dewi Kurnia Salwa, mengungkapkan bahwa meski pasar atau tren global mulai bergerak ke arah energi hijau dan berkelanjutan, kebutuhan dunia akan bahan bakar fosil atau fossil fuel seperti minyak bumi dan gas masih menunjukkan peningkatan.
"Meskipun di dunia ini mulai banyak sekali masyarakat yang lebih masuk kepada green energy, pada faktanya kebutuhan oil and gas di dunia ini semakin besar. Bahkan di tahun-tahun ini pun peningkatan kebutuhan itu masih sangat besar,” ujarnya dalam acara Indonesia Human Capital & Beyond Summit 2025 yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang, Selasa (2/9/2025).
Dewi menyebutkan, di Asia sendiri kebutuhan untuk energi minyak mengalami peningkatan 0,7 persen saat ini, dan kebutuhan untuk gas bumi meningkat sebesar 2,7 persen.
Baca juga: Belajar Transisi Energi, PLN Kirim 200 Pegawai ke Luar Negeri Setiap Tahun
"Jadi yang akan saya sampaikan adalah bahwa meskipun kebutuhan atas green energy dan renewable energy tetap mulai meningkat, tetapi kebutuhan terkait dengan fossil fuel itu juga tetap meningkat secara volume. Percentage-nya menurun, tapi volumenya naik," tegasnya.
Hal ini juga sebelumnya pernah diungkap oleh Wakil Direktur Utama PT Pertamina, Wiko Migantoro.
Dia bilang kebutuhan energi fosil masih tetap tinggi di tengah gaung kampanye transisi menuju energi yang lebih bersih.
Wiko mengungkapkan pada tahun 2024 saja, realisasi volume penjualan produk BBM, non-BBM, dan petrokimia oleh PT Pertamina lewat Subholding Commercial and Trading PT Pertamina Patra Niaga tercatat di angka 105 juta kiloliter (KL) tahun 2024 lalu pada seluruh jenis produk.
Angka itu mengalami peningkatan dibanding realisasi penjualan BBM pada 2023 atau tahun sebelumnya yang hanya di kisaran 99 juta KL.
“Selanjutnya di subholding pemasaran, volume sales mengalami peningkatan dari sebelumnya 99 juta kiloliter tahun 2023 menjadi 105 juta kiloliter di tahun 2024," tutur Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Selasa (11/3).
Baca juga: BBM Shell dan BP Masih Langka, Wamen ESDM Sebut Sudah Tugaskan ke Dirjen Migas
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini