JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Bambang Sutantio, pendiri Cimory Group, identik dengan produk susu dan yogurt yang kini mudah ditemui di pasar Indonesia.
Di balik popularitas merek Cimory, tersimpan kisah perjalanan seorang insinyur pangan asal Semarang yang sukses membangun kerajaan bisnis dari nol hingga menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Kemunculan Susu Cimory tidak lepas dari kesuksesan Cimory Group yang didirikan oleh Bambang Sutantio.
Baca juga: Sisa Dana IPO Cimory Rp 2,19 Triliun, Mengendap di Deposito dan Obligasi
Lahir di Semarang pada 26 Desember 1958, ia meniti perjalanan dari seorang insinyur pangan lulusan Jerman hingga mendirikan kerajaan bisnis yang kini mencakup produk susu, yogurt, daging olahan, hingga pariwisata edukatif.
Lalu, seperti apa jejak karier pemiik Cimory ini? Simak informasi menarik profil dari Bambang Sutantio.
Nama: Bambang Sutantio
Lahir: Semarang, 26 Desember 1958
Pendidikan: Teknik Pengolahan Pangan, Technical University of Berlin (1984)
Awal Karier & Perintisan Usaha
Memulai karier sebagai sales engineer di perusahaan peralatan industri Jerman (Fuehrmeister) di Jakarta pasca kuliah.
Tahun 1993 mendirikan PT Macroprima Panganutama di garasi rumah dengan modal Rp 150 juta. Produk awalnya adalah sosis halal merek Kanzler (hasil temuannya bersama Hans Reusch).
Tahun 2004 bersama rekan mendirikan Cisarua Mountain Dairy (CMD) yang kemudian melahirkan merek Cimory. Bambang menyetor modal awal sebesar Rp 1,12 miliar (proporsi kepemilikan 60 persen).
Berkolaborasi dengan komunitas peternak sapi perah di Cisarua, menetapkan standar kualitas susu dan memberikan harga beli 10 persen lebih tinggi agar peternak sejahtera.
Tahun 2006 mulai produksi yogurt dan susu pasteurisasi. Setahun setelahnya, Cimory Yogurt diluncurkan, diikuti produk susu UHT, yogurt rendah lemak, Cimory Squeeze, dan Cokelat UHT.
Kini Cimory bermitra dengan koperasi susu dan mengelola 3 pabrik yang menampung susu dari lebih dari 3.300 peternak.
Melansir dari laman Cimory.com, ada 4 perusahaan di bawah bendera Cimory Group dengan beberapa entitas:
Bambang merambah ke sektor pariwisata edukatif melalui Cimory Dairyland dan restoran serta toko susu di Puncak, Bogor.
Kemudian, sejak 2017 mulai ekspor produk ke China dan Vietnam. IPO PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2021.
Grup ini diakui sebagai salah satu perusahaan “Best Under A Billion” versi Forbes 2024.
Baca juga: Daftar Orang Terkaya di Indonesia Per September 2025, Nomor 1 Paling Kaya Se-Asia Tenggara
Pendapatan Cimory Group: Pertumbuhan laba bersih hingga 23,8 persen year-on-year di akhir Juni 2025 menjadi Rp 993,8 miliar.
Laporan Keuangan Semester I 2025 CMRY, laba bersih ditopang pendapatan Perseroan capai Rp 5,1 triliun.
Kekayaan pribadi Bambang berdasarkan data Real Time Billionaires List Forbes Sabtu (6/9/2025) diperkirakan mencapai 2 miliar dollar AS ( Rp 32,8 triliun). Angka ini menjadikan Bambang Sutantio di peringkat 22 orang terkaya di Indonesia pada per September 2025 versi Forbes.
Bambang Sutantio dinobatkan sebagai EY Entrepreneur of the Year 2019 kategori Food Manufacturing. Saat ini menjabat sebagai Pendiri & Presiden Komisaris Cimory Group.
Kemudian, Bambang Sutantio dikenal sebagai wirausahawan visioner, gigih, inovatif, dan berorientasi pada kesejahteraan komunitas peternak serta produk berkualitas.
Itulah perjalanan karier Bambang Sutantio selaku pendiri Cimory Group. (Bimo Kresnomurti)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengam judul Pendiri Cimory Bambang Sutantio: Mulai dari Garasi Menjadi Orang Terkaya ke-27!
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini