JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan Jembatan Lawang Agung yang menghubungkan Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Barat resmi dimulai pada Selasa (2/9/2025). Infrastruktur ini didukung oleh pemanfaatan Bonus Produksi panas bumi dari PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Ulubelu.
Jembatan yang berlokasi di Pekon Ulu Semong dan Petai Kayu, Kecamatan Ulubelu, Lampung, diharapkan memperlancar akses masyarakat lintas wilayah.
Bupati Tanggamus, Moh. Saleh Asnawi, menyampaikan bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari rencana strategis daerah.
“Hari ini kita melaksanakan groundbreaking pembangunan Jembatan Lawang Agung di Pekon Ulu Semong. Pembangunan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, memperlancar mobilitas, serta memudahkan akses masyarakat dalam pendidikan, kesehatan, maupun perdagangan. Dengan adanya jembatan ini, semoga kesejahteraan warga akan semakin meningkat,” ujar Saleh saat peletakan batu pertama, Selasa, dikutip dari keterangan pers, Sabtu (6/9/2025).
Baca juga: PLN IP-PGE Garap Pembangkit Energi Panas Bumi Kapasitas Total 530 MW
Bonus Produksi panas bumi adalah penerimaan negara yang didistribusikan kembali ke daerah penghasil energi panas bumi. Skema ini ditujukan agar manfaat energi panas bumi bisa langsung dirasakan masyarakat setempat.
Pjs. General Manager PGE Area Ulubelu, Agung Galunggung, menegaskan bahwa pembangunan ini menjadi wujud nyata kontribusi perusahaan.
“Alhamdulillah, Jembatan Lawang Agung akhirnya dapat dibangun. Kami di PGE Area Ulubelu merasa bangga dapat berkontribusi pada pembangunan infrastruktur vital yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya warga Pekon Ulu Semong dan sekitarnya. Semoga dengan adanya jembatan ini, aksesibilitas semakin mudah, perekonomian masyarakat meningkat, dan pembangunan daerah berjalan lebih cepat,” kata Agung.
Baca juga: Gandeng Taipan Filipina, Sinar Mas Garap Pembangkit Panas Bumi Senilai Rp 36 Triliun di Indonesia
Jembatan Lawang Agung diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat konektivitas antarwilayah di Tanggamus.
Selain berfungsi sebagai sarana transportasi, proyek ini juga dipandang sebagai simbol kolaborasi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat dalam mendorong pembangunan berbasis energi berkelanjutan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini