KOMPAS.com - Memiliki gelar sarjana ternyata bukan satu-satunya jalan untuk meningkatkan pendapatan di masa depan.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa sejumlah keterampilan bisa memberikan lonjakan gaji hingga ribuan dolar AS, bahkan tanpa pendidikan formal empat tahun.
Temuan ini berasal dari laporan Future of Jobs milik World Economic Forum (WEF) serta Credential Value Index dari Burning Glass Institute.
Platform penyusun resume berbasis kecerdasan buatan, Resume Now, kemudian menganalisis data tersebut untuk mengidentifikasi keterampilan dengan pertumbuhan tercepat hingga lima tahun mendatang.
Baca juga: Gaji Rp 20–30 Juta, Jepang Butuh Tenaga Kerja Lulusan SMA-SMK Indonesia
Menurut Keith Spencer, pakar karier di Resume Now, temuan ini membuktikan bahwa persiapan menuju dunia kerja masa depan tidak harus melalui pendidikan tradisional.
“Persiapan untuk masa depan kerja tidak selalu membutuhkan gelar empat tahun,” kata Spencer, dilansir dari CNBC, Sabtu (6/9/2025).
Ia menekankan pentingnya peningkatan keterampilan (upskilling) dan pengembangan profesional di tengah perubahan dunia kerja.
“Pekerja yang terus memperbarui kemampuan akan lebih mungkin tetap relevan, naik jabatan, dan mendapat peluang lebih baik,” ujarnya.
Spencer juga menambahkan, mengikuti kursus tertentu dapat memberikan bukti nyata kepada pemberi kerja bahwa seseorang telah menguasai keterampilan spesifik.
Baca juga: Kisah Yoga, Kerja di Industri Kuliner Australia, Gaji Capai Rp 350.000 Per Jam
Resume Now merilis daftar 11 keterampilan yang paling dicari di pasar kerja hingga 2030, lengkap dengan kursus sertifikasi yang berpotensi memberikan lonjakan gaji.
Namun, sebagai catatan bahwa kursus-kursus ini belum diverifikasi secara independen.
Baca juga: 8 Skill agar Cepat Dapat Kerja, Wajib Punya Sebelum Lulus Kuliah
Baca juga: Prabowo Minta Investasi Dorong Peningkatan Lapangan Kerja, Tak Terpusat di Jakarta
Meski keterampilan teknologi seperti AI dan analisis data semakin dibutuhkan, kemampuan yang berpusat pada manusia tetap tak tergantikan.
“Kita semua mengira bidang seperti AI dan data akan mendominasi, tetapi menarik melihat berpikir kreatif dan kecerdasan emosional berada di posisi teratas,” ujar Spencer.
Menurutnya, laporan ini menegaskan bahwa perusahaan masih menghargai kemampuan unik manusia yang tidak bisa ditiru mesin.
“Perusahaan tahu teknologi akan terus berubah dengan cepat. Karena itu, mereka memprioritaskan orang yang bisa belajar, beradaptasi, dan memimpin dalam situasi penuh ketidakpastian,” katanya.
Spencer menambahkan, menunjukkan minat untuk mempelajari keterampilan baru dapat membuat resume lebih menonjol.
“Itu menandakan rasa ingin tahu, tekad, dan ketahanan—sifat yang bisa sama pentingnya dengan keterampilan spesifik itu sendiri,” ujarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini