Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jaga Kualitas Beras, Bulog Ajak Media Tinjau Perawatan di Gudang Sunter

Kompas.com - 08/09/2025, 10:52 WIB
TS Naja,
DWINH

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) berkomitmen menjaga kualitas beras dengan baik selama masa penyimpanan di gudang hingga disalurkan kepada masyarakat.

Komitmen tersebut diwujudkan dengan mengundang awak media nasional meninjau gudang dan sentra pengolahan beras Bulog di Sunter, Jakarta Utara. Tujuannya agar awak media dapat menyaksikan langsung proses perawatan dan pemeliharaan beras, lalu menyampaikan informasi secara rinci kepada publik.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan bahwa Bulog secara konsisten melakukan pemeriksaan beras mulai dari harian, mingguan, bulanan, hingga triwulan.

“Prinsip kami jelas, negara harus memberikan yang terbaik untuk rakyatnya. Maka, Bulog menjaga kualitas beras dengan pemeliharaan ketat agar beras yang diterima masyarakat benar-benar layak konsumsi dan sehat,” ujar Rizal melalui siaran pers, Senin (8/9/2025).

Ia menegaskan, Bulog akan terus menjaga kualitas beras sekaligus nama baik negara, dengan komitmen penuh memberikan yang terbaik bagi bangsa dan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Dirut Bulog Tinjau Gudang Usai Isu 300.000 Ton Beras Disposal, Pastikan Kualitas Terjaga

Proses pemeliharaan beras

Bulog menerapkan sejumlah langkah pemeliharaan, mulai dari pemeriksaan awal saat pemasukan beras ke gudang, pengecekan berkala, menjaga sanitasi gudang, spraying, hingga fumigasi bila ditemukan indikasi serangan hama.

Dalam proses penyaluran, Bulog menggunakan prinsip first in first out (FIFO) dan first expired first out (FEFO).

Namun, kondisi nyata kualitas beras tetap menjadi prioritas. Bila ada penurunan mutu, Bulog segera melakukan tindakan, seperti fumigasi ulang, pemisahan, atau pengolahan kembali dengan mesin pemilah modern agar hanya beras layak konsumsi yang didistribusikan.

Rizal menambahkan, beras yang tidak layak konsumsi tidak serta-merta dibuang. Melainkan dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan industri lain, seperti pakan, melalui standard operating procedure (SOP) yang ketat.

“Dengan begitu, setiap butir beras tetap bernilai guna dan tidak terbuang sia-sia,” katanya.

Baca juga: Stok Beras Bulog 3,9 Juta Ton, Kualitasnya Dipastikan Terjaga

Peran Bulog dalam ketahanan pangan

Pada kesempatan tersebut, Rizal mengatakan bahwa Bulog berperan sebagai operator pelaksana kebijakan pangan.

Sementara itu, regulasi ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) serta melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Pangan.

Lebih lanjut, Rizal menjelaskan, Bulog menyiapkan beras sesuai penugasan pemerintah, baik beras medium dengan broken maksimal 25 persen maupun beras premium dengan broken maksimal 15 persen.

Saat ini, kapasitas gudang Bulog di Jakarta mencapai 355.200 ton yang tersebar di 74 gudang dengan kapasitas sekitar 3.000 ton per gudang.

Baca juga: Bulog Bantah Isu 300.000 Ton Beras Rusak dan Rugikan Negara Rp 4 Triliun

Stok yang disimpan di Jakarta merupakan bagian dari total cadangan beras pemerintah sebesar 3,9 juta ton.

Beras disalurkan secara masif melalui berbagai jalur, antara lain pedagang pasar tradisional, koperasi, lembaga pemerintah, sinergi dengan TNI-Polri, outlet binaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rumah Pangan Kita (RPK), serta ritel modern.

Kolaborasi pentahelix dengan berbagai pihak membantu Bulog mempercepat distribusi beras ke masyarakat di seluruh Indonesia.

Bulog juga telah menyalurkan lebih dari 327.000 ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari total penugasan 1,5 juta ton, dengan dukungan penuh pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, BUMN, serta para pengecer.

Baca juga: Kendalikan Harga, Mendagri Dorong Pemda Dukung Penyaluran Beras SPHP

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Ekbis
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Ekbis
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Ekbis
Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu, Purbaya: Pesan Presiden adalah Balik Arah Ekonomi!
Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu, Purbaya: Pesan Presiden adalah Balik Arah Ekonomi!
Ekbis
Proyek LRT Tahap I Tinggalkan Utang Rp 2,2 Triliun, Adhi Karya Tungggu Pembayaran
Proyek LRT Tahap I Tinggalkan Utang Rp 2,2 Triliun, Adhi Karya Tungggu Pembayaran
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau