Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Malang Respons Keluhan Pedagang soal Penggunaan QRIS

Kompas.com - 22/09/2025, 17:57 WIB
Nugraha Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang memberikan tanggapan menyikapi berbagai keluhan yang dihadapi pedagang usaha mikro terkait penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). BI menekankan adanya alur penyelesaian yang jelas bagi pedagang jika menemukan kendala dalam transaksi digital.

Menanggapi berbagai laporan di lapangan seperti transaksi gagal namun saldo terpotong, hingga dana yang tidak langsung masuk ke rekening pedagang (settlement), Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febrina, menyatakan bahwa BI memiliki komitmen penuh untuk menjaga kelancaran dan keamanan sistem pembayaran.

"Bank Indonesia terus berupaya memastikan kelancaran dan keamanan transaksi pembayaran," ujar Febrina pada Senin (22/9/2025).

Baca juga: Pedagang Mamin di Malang Raya Sampaikan Keluhan soal Penggunaan QRIS

Febrina menjelaskan, langkah pertama yang harus dilakukan pedagang ketika menghadapi masalah transaksi adalah menghubungi pihak yang secara langsung menyediakan layanan QRIS tersebut.

"Terkait kendala pada saat transaksi, masyarakat dapat menyampaikan pengaduan ke penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP)," katanya.

Pedagang diimbau untuk proaktif melaporkan kendala teknis langsung ke layanan pelanggan PJSP masing-masing.

Namun, jika pedagang merasa tidak mendapatkan solusi atau penyelesaian yang memuaskan dari PJSP, Bank Indonesia membuka pintu sebagai mediator.

"Dalam hal tidak mendapatkan solusi atau penyelesaian yang memuaskan, masyarakat dapat menyampaikan laporan ke BI untuk dilakukan mediasi," kata Febrina.

Febrina menutup dengan menegaskan kembali visi besar di balik digitalisasi sistem pembayaran ini. Menurutnya, adopsi QRIS secara masif merupakan bagian dari upaya strategis untuk mengakselerasi ekonomi digital nasional.

"Prinsipnya, Bank Indonesia mendorong percepatan ekonomi digital agar layanan keuangan semakin mudah, aman, dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: BI: QRIS di Jepang Mudahkan WNI dan Wisatawan Indonesia

Sebelumnya diberitakan, sejumlah pedagang makanan dan minuman (mamin) di Malang Raya menyampaikan keluhan terkait penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Kendala yang mereka hadapi mencakup transaksi yang gagal, potongan biaya yang dinilai memberatkan, hingga kekhawatiran akan potensi penipuan.

Lia, pemilik Toko Kue Basah di Pasar Klojen, Kota Malang, adalah salah satu pedagang yang memutuskan untuk berhenti menggunakan QRIS sejak awal tahun 2025.

Keputusan tegas itu diambil setelah mengalami kerugian akibat sistem yang dianggapnya tidak dapat diandalkan. Kini, beberapa tulisan Cash Only terpampang jelas di etalasenya sebagai penanda utama metode pembayaran.

"Transaksi pernah nyantol. Pembeli sudah transfer dan saldo mereka terdebet, tapi uang tidak masuk ke rekening saya," jelas Lia saat ditemui di tokonya pada Senin (22/9/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau