JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), membeberkan strategi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan pendapatan dan margin di tengah risiko volatilitas harga komoditas.
Direktur Petrosea, Ruddy Santoso, mengatakan bahwa perseroan memiliki dua strategi besar untuk menghadapi kondisi pasar yang dipengaruhi volatilitas harga komoditas.
"Pertama, pertumbuhan organik melalui kontrak baru dan diversifikasi lini usaha. Perseroan terus mendorong pertumbuhan organik melalui kontrak baru," ujar dia dalam Public Expose, Senin (6/10/2025).
Baca juga: Saham 8 Emiten yang IPO Tahun Ini Melemah, BEI: Kinerja Tak Diukur dari Fluktuasi Harga
Ia menjelaskan bahwa kontrak baru tersebut bisa datang dari pelanggan eksisting maupun pelanggan baru.
Sedikit catatan, pada semester I-2025, pihaknya mencatatkan rekor kontrak baru sebesar 4,3 miliar dollar AS, dengan pertumbuhan sebesar 60 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Selain itu, Ruddy bilang, untuk mendongkrak pendapatan, pihaknya juga melakukan diversifikasi basis pelanggan dan sektor industri yang dilayani.
"Sehingga mampu membantu mengurangi ketergantungan pada satu sektor industri," imbuh dia.
Harapannya, kinerja industri pertambangan ke depan dapat lebih resilien terhadap fluktuasi harga komoditas.
Lebih lanjut, langkah lain yang akan dilakukan adalah melalui pertumbuhan inorganik yang dilakukan dengan akuisisi.
PTRO sendiri baru saja mengakuisisi HBS Group dan Group Hafar.
Hal ini menambah portofolio usaha dan memperluas jaringan pelayanan.
"Sekaligus membuka potensi perbaikan margin dari kontribusi Hafar dan HBS sendiri yang memiliki margin yang cukup kuat," ucap Ruddy.
Ia menjelaskan bahwa akuisisi ini juga memperkuat nilai tawar (bargaining position) dalam rantai pasok, sehingga margin bisa lebih terjaga.
Dalam upaya meningkatkan pendapatan, PTRO juga melakukan efektivitas dan efisiensi biaya yang didukung oleh teknologi.
Lebih lanjut, PTRO juga menerapkan kontrak yang memperhatikan mekanisme penyesuaian harga (price mechanism) sehingga eksposur terhadap volatilitas harga dapat berkurang.