Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tuding AS Sebarkan Kepanikan soal Kontrol Ekspor Tanah Jarang

Kompas.com - 17/10/2025, 06:45 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

KOMPAS.com – China menuding Amerika Serikat (AS) sengaja menimbulkan kepanikan terkait kebijakan pengendalian ekspor logam tanah jarang (rare earth). Meski demikian, Beijing menyatakan tetap terbuka untuk melakukan pembicaraan dagang dengan Washington.

“Interpretasi AS sangat mendistorsi dan melebih-lebihkan langkah China, secara sengaja menciptakan kesalahpahaman dan kepanikan yang tidak perlu,” kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, He Yongqian, dikutip dari Global Times, Kamis (16/10/2025).

Pernyataan itu muncul setelah Beijing mengumumkan kebijakan pembatasan ekspor logam tanah jarang menjelang pertemuan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan.

Baca juga: Larangan Ekspor Logam Tanah Jarang Masih Dibahas, ESDM Tunggu Perpres Struktur BIM

Sebelumnya, Trump mengancam akan memberlakukan tarif hingga 100 persen terhadap produk China mulai 1 November atau lebih cepat sebagai balasan atas kebijakan tersebut.

Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menuding China berupaya mengendalikan rantai pasok teknologi dunia.

Dikutip dari CNBC, Greer mengatakan langkah Beijing akan menentukan apakah tarif baru itu akan diberlakukan.

Greer juga menyebutkan, Presiden Trump masih berkeinginan menjalin kerja sama dengan China dan tetap dijadwalkan bertemu Xi di Korea Selatan akhir bulan ini.

Menanggapi hal itu, He Yongqian menegaskan bahwa Beijing siap berdialog dengan Washington untuk menyelesaikan perbedaan dagang.

Baca juga: Cerita Prabowo soal Sampan Berisi Timah dan Tanah Jarang

China Salahkan AS

Kementerian Perdagangan China menegaskan, pembatasan ekspor logam tanah jarang dilakukan untuk melindungi keamanan nasional dan mencegah penyalahgunaan bahan tersebut dalam aplikasi militer, termasuk senjata pemusnah massal.

He juga menyoroti kebijakan pembatasan yang dilakukan AS terhadap China, seperti larangan ekspor semikonduktor dan aturan konten asing yang dianggap menyingkirkan Beijing dari rantai pasok Amerika Utara.

“Semua tuduhan dari AS menunjukkan bahwa mereka tengah memproyeksikan perilaku mereka sendiri kepada pihak lain,” ujar He.

Logam tanah jarang memiliki peran penting dalam pembuatan magnet untuk sistem senjata AS, seperti jet tempur F-35, rudal jelajah Tomahawk, dan drone Predator.

Bahan ini juga digunakan secara luas di sektor sipil, termasuk industri robotika, kendaraan listrik, dan semikonduktor.

Baca juga: China Batasi Ekspor Tanah Jarang, Trump Balas dengan Tarif 100 Persen

Upaya AS Kurangi Ketergantungan

China diketahui menguasai sebagian besar rantai pasok global logam tanah jarang. Ketergantungan AS terhadap impor dari Beijing mendorong pemerintahan Trump membangun rantai pasok domestik yang lebih mandiri.

Departemen Pertahanan AS pada Juli lalu menandatangani kesepakatan dengan MP Materials, produsen logam tanah jarang terbesar di AS. Kesepakatan itu mencakup penyertaan modal, penetapan harga minimum, dan perjanjian penyerapan hasil produksi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Industri
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau