JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia hari ini, Senin (20/10/2025). Sementara itu, nilai tukar rupiah juga menguat di pasar spot.
Data RTI menunjukkan, pukul 09.01 WIB IHSG berada di level 7.986,70 atau naik 71,04 poin (0,90 persen) dari penutupan sebelumnya di 7.915,65. Sebanyak 308 saham bergerak naik, 135 saham turun, dan 180 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 932,11 miliar dengan volume 1,25 juta saham.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan pasar obligasi masih kuat meski IHSG melemah pekan lalu.
Menurutnya, tekanan pasar muncul setelah dua bank regional Amerika Serikat, Zion Bancorp dan Western Alliance, terjerat kasus penipuan pinjaman dalam jumlah besar.
Baca juga: Tren Koreksi IHSG, Saatnya Investor Masuk ke Saham Fundamental yang Terdiskon?
Keduanya sebelumnya sempat mengalami tekanan pada 2023 akibat tingginya deposito tidak diasuransikan dan kerugian yang belum direalisasikan.
“Namun badai telah berlalu, dan ternyata kembali datang di bulan ini. Keduanya menjadi korban penipuan pinjaman yang nilainya signifikan,” kata Nico.
Dari dalam negeri, pemerintah memperluas program Bantuan Langsung Tunai (BLT) menjadi 35,47 juta keluarga penerima manfaat dengan total anggaran naik dari Rp 71 triliun menjadi lebih dari Rp 100 triliun.
“Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.780–8.020,” ujar Nico.
Analis MNC Sekuritas, T. Herditya Wicaksana, menilai IHSG sempat terkoreksi 2,57 persen ke level 7.915 dengan tekanan jual tinggi. Ia menyebut IHSG berpotensi melanjutkan koreksi ke kisaran 7.700–7.830.
“Namun dalam jangka pendek kami perkirakan IHSG berpeluang menguat untuk menguji kembali 7.930–7.963,” katanya.
Baca juga: IHSG Awal Pekan Diproyeksikan Lanjut Terkoreksi, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
Bursa Asia pagi ini bergerak positif. Shanghai Composite naik 0,57 persen ke 3.861,55, Nikkei melonjak 2,74 persen ke 48.888,19, dan Hang Seng menguat 1,97 persen ke 25.744,18. Sementara itu, Strait Times stagnan di 4.328,93.
Nilai tukar rupiah juga menguat terhadap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.30 WIB rupiah berada di Rp 16.579 per dolar AS, naik 11 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya di Rp 16.590.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan rupiah akan bergerak menguat terbatas.
“Nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS seiring membaiknya sentimen pasar dengan meredanya kekhawatiran di sektor perbankan AS,” ujarnya.
Namun, ia menilai ruang penguatan rupiah terbatas karena investor masih menanti keputusan suku bunga Bank Indonesia pekan ini. “Range pergerakan rupiah hari ini berada di kisaran 16.500–16.650,” ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang