Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid

Kompas.com - 03/11/2025, 09:45 WIB
Suparjo Ramalan ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan net buy senilai Rp 2,2 triliun, meskipun IHSG sempat melemah di awal pekan akibat isu revisi perhitungan free float pada saham-saham berkapitalisasi besar.

Secara teknikal, IPOT menilai IHSG memiliki peluang menguat hingga ke level 8.354 apabila data ekonomi menunjukkan kestabilan fundamental. Namun, jika pertumbuhan ekonomi melemah lebih dalam dari perkiraan, indeks berpotensi terkoreksi ke area support di 7.959.

Karena itu, IPOT merekomendasikan strategi investasi defensif dengan fokus pada saham berfundamental kuat dan instrumen obligasi.

Dari sisi saham, IPOT melihat potensi penguatan pada beberapa emiten yang mencatat kinerja solid diantaranya:

1. Buy on Pullback KLBF (Entry: 1235- 1255, Target Price: 1345 dan Stop Loss: 1215).

Kinerja Kalbe Farma (KLBF) yang solid hingga kuartal III/2025 semakin memperkuat posisinya sebagai saham defensif di tengah potensi perlambatan ekonomi nasional.

Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 25,98 triliun, tumbuh 7,22 persen YoY, sementara laba bersih naik 10,97 persen YoY menjadi Rp 2,63 triliun, mencerminkan efisiensi operasional yang terjaga serta peningkatan margin di tengah tekanan biaya produksi.

2. Buy JPFA (Entry: 1510, Target Price: 2730 dan Stop Loss: 2430).

Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) menunjukkan kinerja yang solid sepanjang 9 bulan 2025 dengan laba bersih mencapai Rp 2,4 triliun, tumbuh 15,1 persen YoY dan melampaui estimasi konsensus sebesar 75 persen dari target setahun penuh, di atas rata-rata historis lima tahunnya di 68 persen.

Pencapaian ini didorong oleh lonjakan laba kuartal III-2025 sebesar Rp1,2 triliun atau naik 90,6 persen YoY, seiring dengan pemulihan kuat harga broiler dan DOC yang mendorong perbaikan margin secara signifikan.

3. Buy TAPG (Entry : 1880, Target : 2000 dan Stop Loss: 1825).

Di tengah potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi, Triputra Agro Persada (TAPG) tampil menonjol dengan kinerja yang solid hingga kuartal III-2025. Perseroan membukukan pendapatan Rp8,20 triliun, tumbuh 31,48 persen YoY dari Rp6,24 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Menjelang akhir tahun, permintaan minyak sawit (CPO) berpotensi mengalami lonjakan signifikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri makanan dan minuman menjelang periode perayaan Natal dan Tahun Baru, serta kenaikan permintaan dari sektor energi akibat peningkatan alokasi program biodiesel domestik.

4. Buy Obligasi RF0100, FR0091 dan FR0059.

Penghentian kebijakan Quantitative Tightening (QT) oleh The Fed menjadi katalis positif bagi pasar obligasi global, termasuk Indonesia. Langkah ini menandakan adanya pelonggaran kondisi likuiditas dan potensi perubahan arah kebijakan moneter menuju fase yang lebih akomodatif.

Dengan berakhirnya pengetatan neraca The Fed, tekanan terhadap imbal hasil (yield) global mulai mereda, memberikan ruang bagi penurunan suku bunga jangka panjang dan penguatan arus modal masuk ke pasar emerging market.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau