JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan Kementerian Ekonomi Kreatif telah menyusun kurikulum khusus, termasuk pembelajaran keterampilan hingga berwirausaha untuk diajarkan kepada siswa Sekolah Rakyat.
Pengembangan siswa yang disusun Kemenkraf berkaitan dengan literasi digital dan teknologi, bekerja dan kewirausahaan, personal branding, dan storytelling yang nantinya saat mereka lulus dari sekolah juga mendapatkan sertifikasi profesi.
"Agar mereka nanti secara terukur mampu meningkatkan kapasitas dan bisa mengembangkan dirinya, khususnya di bidang kreativitas," kata Gus Ipul dalam keterangan resmi, Senin (1/9/2025).
Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada anak-anak, tetapi juga untuk menjadikan keluarga mereka lebih mandiri.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyatakan ada potensi yang luar biasa dari program Presiden Prabowo untuk membina anak-anak melalui Sekolah Rakyat.
Baca juga: Lewat Sekolah Rakyat, Gibran Ingin Tidak Ada Gap Pendidikan di Jawa dan Kalimantan
Menurutnya, hal ini menjadi peluang untuk membangun keterampilan mereka sejak dini.
"Kita tahu bahwa ekonomi kreatif saat ini sedang berkembang di berbagai daerah, apakah itu musik, apakah itu kaitannya dengan digitalisasi, apakah itu fashion, kuliner, dan sebagainya,” kata Riefky.
“Dan kami melihat bahwa Sekolah Rakyat itu bisa melahirkan potensi-potensi yang luar biasa pada anak-anak kita dengan memberikan pembekalan dan keterampilan," lanjut dia.
Ia juga menambahkan keterampilan ini nantinya akan bisa digunakan untuk bekerja atau sebagai wirausaha, serta melihat potensi industri kreatif di setiap kabupaten.
"Sehingga kurikulum yang kita lakukan itu, begitu mereka lulus atau selesai, itu juga yang memang dibutuhkan di daerah tersebut," urainya.
Baca juga: Menko Muhaimin: Sekolah Rakyat Solusi Atasi Kemiskinan Struktural
Sebelumnya, setiap siswa dan siswi Sekolah Rakyat telah menjalani talent mapping sebelum masuk sekolah, untuk mengukur minat dan bakatnya.
Selaras dengan hal itu, Riefky juga menjelaskan kolaborasi ini didukung dengan siswa Sekolah Rakyat yang memiliki talenta seni, media, dan teknologi untuk dapat diinkubasi menjadi pelaku ekonomi kreatif yang unggul di masa depan.
Selain itu, juga mengintegrasikan kewirausahaan kreatif, HKI, dan project-based learning untuk menghasilkan karya bernilai ekonomi dan terlindungi hukum.
Baca juga: Pesan Presiden dan Menteri PANRB bagi Guru Sekolah Rakyat
Selanjutnya, memberikan jalur pengembangan karier kreatif sejak dini melalui pelatihan digital, magang, dan akses ke industri.
Sekolah Rakyat juga akan dijadikan creative hub dan pusat kegiatan ekonomi kreatif lokal dengan menjadikan fasilitas asrama dan sekolah sebagai pusat pelatihan, pameran, dan kolaborasi komunitas kreatif daerah.
Mendukung hal itu, Gus Ipul juga menjelaskan bahwa terdapat tiga hal yang diharapkan ketika lulus dari Sekolah Rakyat.
"Dia pintar, berkarakter, dan terampil. Nah, keterampilannya ini nanti kita akan perkuat dan tentu pada saat yang sama itu akan membentuk karakter mereka sebagai orang yang profesional," tegas Gus Ipul.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini