Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri P2MI dan Dedi Mulyadi Mau Latih PMI Jabar jadi Tenaga Terampil, Bukan Hanya ART

Kompas.com - 04/10/2025, 13:38 WIB
Kiki Safitri,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin ingin agar para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jawa Barat tak hanya sekadar bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) saja, tetapi juga sebagai tenaga terampil.

Untuk itu, dia memaparkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kualitas pekerja migran Indonesia.

Dalam implementasinya, Mukhtarudin akan bekerja sama dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

“Prioritas pertama adalah peningkatan vokasi, baik bahasa maupun keterampilan. Presiden menekankan lima bahasa penting, yakni Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan Arab,” ujar Mukhtarudin dalam keterangan resmi, Sabtu (4/10/2025).

Mukhtarudin menegaskan, Presiden Prabowo Subianto memberikan dua tugas utama kepada KemenP2MI, yaitu melindungi pekerja migran Indonesia dan meningkatkan keterampilannya.

Baca juga: BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny

Karena itu, peningkatan pendidikan vokasi dan pelatihan bahasa asing menjadi prioritas.

Selain itu, Mukhtarudin menyebut, pada tahun 2025 tercatat 41.168 penempatan pekerja migran Indonesia dari Jawa Barat, yang mayoritas masih berada di sektor domestik seperti pekerja rumah tangga.

Negara tujuan yang paling diminati pekerja migran asal Jawa Barat adalah Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Jepang.

“Presiden menekankan pentingnya penempatan berkualitas, dari rekrutmen awal, saat bekerja, hingga perlindungan dan pemberdayaan setelah kembali,” kata dia.

“Untuk mendukung hal ini, program vokasi harus diperkuat lintas kementerian dan pemerintah daerah,” lanjutnya.

Untuk mendukung hal tersebut, Mukhtarudin mendorong Pemprov Jawa Barat memanfaatkan fasilitas Migrant Center di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung sebagai pusat pelatihan bahasa dan keterampilan bagi calon pekerja migran.

Baca juga: Dedi Mulyadi Luncurkan Rereongan Poe Ibu, Solidaritas Rp 1.000 Sehari

“Kita sudah memiliki Migrant Center di UPI Bandung, yang bisa menjadi contoh praktik baik. Ke depan, universitas lain di Jawa Barat diharapkan juga dapat mengembangkan hal serupa,” jelasnya.

Mukhtarudin berharap langkah ini dapat membantu mengurangi pengangguran, khususnya dari lulusan SMA dan SMK, sekaligus membuka jalan agar masyarakat bisa bekerja di luar negeri secara terampil dan bermartabat.

“Pengangguran terbuka paling banyak berasal dari lulusan SMA dan SMK. Untuk mencegah hal ini, pemerintah bersama stakeholder perlu meningkatkan keterampilan, pendidikan, serta membuka peluang kerja di luar negeri sebagai solusi strategis,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambut baik program vokasi dan pelatihan bahasa yang dipaparkan oleh Menteri Mukhtarudin.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau