KOMPAS.com – Dalam momentum Hari Sumpah Pemuda 2025, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menegaskan pentingnya perlindungan generasi muda dari praktik judi online (judol), kekerasan, dan diskriminasi.
Menurutnya, pemuda Indonesia harus hidup bebas namun tetap bertanggung jawab, serta terbebas dari segala bentuk ancaman moral dan sosial yang dapat merusak masa depan bangsa.
"Betapa pentingnya perlindungan bagi pemuda untuk hidup bebas, namun tetap bertanggung jawab. Lebih penting lagi, pemuda harus terbebas dari praktik judi online, bebas dari segala praktik kekerasan, dan diskriminasi," ujar Puan dalam keterangan resminya, Selasa (28/10/2025)
Ia menyebut, peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 bukan sekadar momen historis untuk mengenang ikrar kebangsaan pada 28 Oktober 1928, melainkan refleksi kolektif tentang posisi dan tanggung jawab generasi muda dalam mengawal masa depan demokrasi Indonesia.
Baca juga: Peringatan Sumpah Pemuda, Mendikdasmen Ingin Majukan Bahasa Indonesia dan Daerah
Dalam peringatan yang bertajuk “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” ini, Puan menilai, semangat kebersamaan dan kolaborasi lintas generasi merupakan kunci untuk menjaga arah perjalanan bangsa di tengah perubahan sosial, politik, dan digital yang cepat.
“Sejarah membuktikan, dari Sumpah Pemuda hingga Reformasi, perubahan besar bangsa ini selalu dimulai oleh keberanian anak muda,” katanya.
Puan menambahkan, tantangan generasi muda saat ini bukan lagi perjuangan melawan penjajahan fisik, melainkan menjaga akal sehat, etika digital, dan moralitas publik dalam kehidupan demokrasi.
Ia memandang generasi muda memiliki peran strategis, bukan hanya sebagai penerus bangsa, tetapi juga sebagai penggerak moral dan intelektual demokrasi.
Baca juga: 25 Ucapan Hari Sumpah Pemuda, Bangkitkan Semangat Nasionalisme dan Persatuan Generasi Muda
Oleh karena itu, Puan menekankan pentingnya pendidikan karakter agar anak muda Indonesia tumbuh dengan budi pekerti dan etika yang baik.
“Dalam era keterbukaan informasi dan teknologi, keterlibatan pemuda di ruang publik harus diarahkan pada penguatan nilai kebangsaan, kepedulian sosial, serta kontrol terhadap kebijakan negara agar tetap berpihak kepada rakyat,” jelasnya.
Puan juga mengingatkan urgensi kehadiran negara untuk memastikan hak-hak generasi muda terpenuhi, termasuk hak dalam memperoleh pendidikan, layanan kesehatan yang memadai, jaminan mendapat pekerjaan, serta memperoleh berbagai perlindungan.
Baca juga: Bank Dunia: Rendahnya Peluang Kerja Layak Generasi Muda di Indonesia
Puan menegaskan bahwa DPR RI dan generasi muda merupakan mitra strategis dalam menjaga masa depan bangsa.
Ia memastikan DPR sebagai lembaga representasi rakyat membuka ruang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk berpartisipasi dalam proses legislasi, pengawasan, dan pembangunan nasional.
“Bersama pemuda, DPR RI memiliki semangat untuk mengawal demokrasi dan bersama menjaga masa depan bangsa,” tegas Puan.
Menurutnya, demokrasi hanya akan tumbuh sehat apabila disertai partisipasi aktif dan kritis dari generasi muda yang beretika.
Baca juga: Memelihara Pemikiran Kritis Mahasiswa