JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta, mengatakan Pemerintah Presiden Prabowo Subianto tengah berupaya menuntaskan “utang sejarah” yang diwariskan sejak era Presiden Soekarno, yakni kemerdekaan Palestina.
Padahal, memperjuangkan kemerdekaan Palestina adalah bagian dari amanat sejarah dan tanggung jawab moral Indonesia terhadap cita-cita Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang digelar di Bandung tahun 1955 silam.
“Nah, yang tersisa semangat Bandung itu sebenarnya tinggal satu ini: Palestina,” kata Anis dalam Podcast Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com, Sabtu (1/11/2025) pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Trump Dukung Israel Balas Serangan di Gaza, 104 Warga Palestina Tewas
Anis menjelaskan, seluruh negara peserta Konferensi Asia-Afrika kini telah berhasil memperjuangkan kemerdekaannya.
Hanya Palestina yang hingga saat ini masih berada dalam bayang-bayang penjajahan, bahkan terus menghadapi serangan dan pengeboman dari Israel.
“Artinya ini masih ada utang sejarah yang kita belum tuntaskan. Dan menuntaskan utang sejarah inilah yang sedang dilakukan oleh Pak Prabowo sekarang,” ujarnya.
Anis lalu menjelaskan gambaran peta diplomatik Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo yang mengedepankan pendekatan kemanusiaan, solidaritas global, dan dorongan konkret terhadap penyelesaian konflik di Timur Tengah sejalan dengan visi politik luar negeri bebas aktif yang telah menjadi pijakan sejak era Soekarno.
Baca juga: Megawati Tegaskan Tak Boleh Ada Tawar-Menawar untuk Kemerdekaan Palestina
Simak obrolan selengkapnya dalam podcast Gaspol, tayang perdana malam ini, pukul 20.00 WIB.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang