JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan siap menindaklanjuti permintaan Pemerintah Kota Jakarta Pusat terkait pembuatan pembatas rel di kawasan Menteng.
Langkah tersebut dilakukan sebagai respons atas keluhan warga yang menyoroti ketiadaan pagar dan kondisi tanggul rel yang rawan longsor.
Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta, Ixfan Hendrowintoko, mengatakan pihaknya terbuka terhadap usulan tersebut dan akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan pengecekan bersama.
“Jadi dalam waktu dekat akan segera kami tindak lanjuti. Kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk dilakukan joint survey,” jelas Ixfan kepada Kompas.com, Sabtu (1/11/2025).
Ia menambahkan, langkah ini dilakukan agar penanganan yang dilakukan selaras dengan prinsip keselamatan baik bagi perjalanan kereta api maupun masyarakat sekitar.
Baca juga: Warga Menteng Cemas, Rel Kereta Dekat Permukiman Tanpa Pagar Pembatas
“Agar penanganan yang kami lakukan sesuai dengan konsep keselamatan bersama baik perjalanan kereta apinya dan masyarakat setempat,” kata Ixfan.
Lebih lanjut, Ixfan menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan Pemerintah Kota Jakarta Pusat atas perhatian terhadap aspek keselamatan di area rel Menteng.
“Kami sampaikan terimah kasih atas perhatian dan masukan baik oleh masyarakat setempat maupun Pemkot Jakarta Pusat,” ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, menyebutkan bahwa perbaikan pagar pembatas rel di Menteng perlu dilakukan melalui kerja sama dengan PT KAI sebagai pemilik aset.
“Kami minta PT KAI untuk segera memperbaiki pagar itu, karena memang asetnya mereka,” ujar Arifin saat ditemui dalam acara Benyamin Sueb Award di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: Pemkot Jakpus Minta KAI Perbaiki Tanggul dan Bangun Pagar Pembatas Rel di Menteng
Warga RW 09 Kelurahan Menteng sebelumnya mengeluhkan belum adanya pagar pembatas serta kondisi tanggul rel yang rentan longsor.
Mereka khawatir karena banyak anak-anak bermain di sekitar rel aktif tanpa perlindungan memadai.
Ketua RT 10 RW 09 Menteng, Desi Fitriani (55), mengatakan keluhan terkait pagar dan tanggul sudah disampaikan lebih dari satu dekade lalu namun belum mendapat tindak lanjut.
“Kalau Pemkot bilang ini bukan wewenangnya, harus ke KAI. Tapi dari KAI juga nggak ada tindak lanjut. Jadi bolak-balik aja, nggak selesai,” ujar Desi saat ditemui Kompas.com, Jumat (24/10/2025).
Baca juga: Akui Kuasai Trotoar untuk Berdagang, Pedagang di Jalan Muwardi: Di Mana-mana Juga Sama
Desi menambahkan, warga bahkan beberapa kali melakukan perbaikan tanggul secara swadaya dengan menumpuk karung tanah dan batu untuk menahan tebing di sisi rel.
“Kalau nunggu pemerintah, nggak tahu kapan. Udah dari dulu dijanjikan, tapi nggak ada tindak lanjut,” kata Desi.
Sementara itu, Hardi, staf RW 09 bagian Humas, mengungkapkan bahwa longsor pernah terjadi dua kali di wilayah tersebut, masing-masing pada tahun 2003 dan 2017.
“Untung waktu itu nggak ada korban. Tapi warga jadi khawatir setiap musim hujan datang,” ucap Hardi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang