Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Arie: Projo Lahir karena Ada Jokowi

Kompas.com - 03/11/2025, 07:39 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Nawir Arsyad Akbar

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Projo periode 2025-2030, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa kelompok relawan yang dipimpinnya lahir karena Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Budi Arie pun meminta semua pihak untuk tidak menarasikan bahwa Projo dengan Jokowi putus hubungan, setelah pemberitaan dirinya akan bergabung dengan Partai Gerindra ataupun perubahan logo.

"Dari perkembangan berita, ini seolah-olah disampaikan terkesan Projo putus hubungan dengan Pak Jokowi. Jangan di-framing. Projo ini lahir karena ada Pak Jokowi. Tolong kepada semua media, jangan mengadu domba sesama anak bangsa," ujar Budi Arie dalam Kongres III Projo, Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Kader Projo Diyakini Banyak yang Mengekor Budi Arie Gabung Gerindra

Projo, kata Budi Arie, lahir dari semangat bahwa Indonesia memerlukan pemimpin seperti Jokowi. Kelompok relawannya juga merupakan bagian sejarah kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun sebagai presiden.

"Jadi sejarah Projo adalah sejarahnya Bapak Jokowi sampai 10 tahun berlangsung dari 2014 sampai 2024. Karena saya mendapat berita dari berbagai media, kok ada yang bilang Projo pisah dari Bapak Jokowi. Ini luar biasa sekali framing adu dombanya," ujar Budi Arie.

Setelah 10 tahun pemerintahan Jokowi sejak 2014 hingga 2024, kini Indonesia telah memasuki kepemimpinan baru.

Baca juga: Jadi Ketum Projo Lagi tetapi Mau Gabung Gerindra, Budi Arie Minta Izin ke Anggota

Hal inilah yang membuat Projo harus beradaptasi dan bertransformasi untuk menjawab tantangan-tantangan di masa depan.

Oleh karena itu, Projo juga menyatakan sikapnya untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Kita mendukung dan memperkuat pemerintahan Pak Prabowo-Gibran. Karena itulah kita berharap bersama teman-teman lain dan segenap hadirin sekalian, bersama-sama rakyat kita sama-sama menggerakkan, mendukung memperkuat, agar program-program kerakyatan Bapak Presiden Prabowo bisa betul-betul terasa manfaatnya bagi rakyat," ujar Budi Arie.

Baca juga: Budi Arie Telepon Jokowi, Jelaskan Kenapa Wajahnya Tak Lagi Jadi Logo Projo

Bakal calon presiden Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo, Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (14/10/2023) sore.KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Bakal calon presiden Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo, Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (14/10/2023) sore.

Ganti logo, bukan "Pro Jokowi"

Dalam Kongres III Projo hari pertama, Budi Arie mengungkap bahwa Projo bukanlah singkatan dari "Pro Jokowi" seperti yang selama ini diperdengarkan. Ia menyatakan, nama Projo berasal dari bahasa Sansekerta dan bahasa Jawa Kawi.

"Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi Projo itu sendiri artinya adalah negeri dalam bahasa Sansekerta, dan dalam bahasa Jawa Kawi itu artinya rakyat," ujar Budi Arie, Sabtu (1/11/2025).

Kepanjangan Pro Jokowi, kata Budi Arie, hanyalah bahasa media karena lebih mudah dilafalkan.

"Projo. Memang enggak ada (kepanjangannya). Cuman teman-teman media kan ya Projo, Pro Jokowi, itu kan karena gampang dilafalkan aja," ujar Budi Arie.

Baca juga: Budi Arie Telepon Jokowi, Jelaskan Kenapa Wajahnya Tak Lagi Jadi Logo Projo

Tak hanya itu, Budi Arie mengaku akan mengubah logo persatuan relawan Projo. Alasannya agar tidak terkesan mengultuskan seseorang.

Adapun logo Projo saat ini berwarna hitam dan merah. Siluet wajah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) juga tergambar jelas menjadi inti logo, yang dilingkari lingkaran berwarna putih. Di bawah lingkaran, terdapat nama Projo.

"Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu," beber Budi Arie.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau