Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Alasan Bengkel Matik Tak Mau Beri Harga Pasti Saat Datang Keluhan

JAKARTA, KOMPAS.com – Biaya perbaikan transmisi otomatis dikenal cukup mahal. Tak jarang, pemilik mobil jadi terbebani ketika mendengar estimasi ongkos servis yang bisa mencapai belasan juta rupiah.

Untuk mengantisipasi risiko perbedaan tingkat kerusakan, sebagian besar bengkel spesialis matik biasanya tidak langsung memberikan harga tetap (fix rate), melainkan range atau kisaran biaya perbaikan.

Namun, tak semua konsumen menyukai sistem ini karena dianggap tidak pasti.

Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis mobil matik Worner Matic, menjelaskan bahwa sistem rentang harga justru dibuat agar adil bagi kedua belah pihak yaitu antara bengkel dan pelanggan.

“Sebetulnya range itu dibuat untuk memberikan ruang," kata Hermas yang ditemui di Bintaro, Tangerang Selatan, pekan lalu.

"Kalau kerusakannya ternyata ringan, Bapak sebagai konsumen nggak terlalu rugi. Tapi kalau kerusakannya berat, harganya tetap bisa menutup biaya, jadi bengkel juga nggak rugi. Nah, itu gunanya range, di situ letak keseimbangannya," kata Hermas.

Hermas mengatakan, bengkel bisa langsung memakai harga tetap. Namun itu justru bisa merugikan konsumen.

"Misalnya saya kasih harga fix di Rp16 juta. Kalau ternyata kerusakannya cuma Rp14 juta, berarti saya untung lebih besar. Tapi kalau ternyata kerusakannya sampai Rp17 juta, kira-kira bengkel mau rugi?," kata Hermas.

"Nggak mungkin bengkel mau rugi. Lantas yang dilakukan biasanya apa? Komponen yang seharusnya diganti, akhirnya nggak diganti," katanya.

"Nah, akhirnya komponen yang sebenarnya sudah waktunya diganti malah dibiarkan, dan yang jadi korban adalah kualitas hasil kerja," ujarnya.

Menurut Hermas, rentang harga diajukan bengkel karena tingkat kerusakan transmisi otomatis tidak bisa diketahui hanya dari gejala awal.

Diperlukan pembongkaran untuk memastikan komponen mana saja yang rusak dan harus diganti.

“Kadang dua mobil dengan gejala yang sama bisa punya kerusakan yang berbeda. Ada yang cuma butuh penggantian seal, tapi ada juga yang sampai overhaul total,” ujarnya.

Dengan sistem range, pemilik mobil bisa memperkirakan biaya terendah dan tertinggi sebelum memutuskan untuk perbaikan.

Sementara dari sisi bengkel, sistem ini menjaga agar kualitas kerja tetap optimal tanpa harus mengorbankan komponen penting demi menekan biaya.

"Bengkel itu nggak berisiko, mereka sudah tahu batasannya. Kalau ada potensi rugi, mereka biasanya malah nggak mau ngerjainnya,” ujar Hermas.

https://otomotif.kompas.com/read/2025/10/29/131200415/ini-alasan-bengkel-matik-tak-mau-beri-harga-pasti-saat-datang-keluhan

Bagikan artikel ini melalui
Oke