Selain unsur sejarah, penampilan bodi mengotak yang gagah dan maskulin menjadi hal yang mampu memberikan kepuasan para penggemar. Para desainer berupaya mengombinasi antara bodi yang praktis, tetapi memiliki kesan kuat dan kokoh yang sudah menjadi DNA dari FJ.
Ada dua keunikan yang ditemukan pada eksterior FJ terbaru kali ini. Pertama adalah bemper depan dan belakang yang bisa dibongkar pasang. Tujuannya agar pemilik dengan mudah bisa mengganti ketika kedua komponen tersebut mengalami kerusakan saat bertualang di alam bebas.
Selain itu, baik bemper depan maupun belakang disediakan pilihan yang sifatnya custom untuk menyesuaikan dengan kepribadian pemilik.
Keunikan kedua adalah hadirnya “konde” di pintu belakang. Sepertinya tren ban cadangan model konde tersebut mulai kembali marak karena menurut beberapa kalangan makin menambah kesan macho.
Desain klasik
Pengunjung juga dimanjakan dengan tampilan kabin yang masih menyajikan desain klasik, terutama dasbor. Tak sepenuhnya klasik, karena lingkar kemudi yang dipasang sedikit kontemporer lengkap dengan tombol-tombol pengaturan audio dan display panel.
Sementara dasbor tengah sudah dilengkapi layar monitor untuk menampilkan menu audio dan beberapa setelan dan juga fitur keselamatan. Plus, konsol tengah pun dihias dengan tampilan tuas persneling yang sudah modern. Sayangnya, tuas pengatur penggerak digantikan dengan model putar.
Sumber tenaga
Toyota menyematkan sumber tenaga FJ ini dengan mesin 2TR-FE berkapasitas 2.7 liter berbahan bakar bensin. Tenaga yang dihasilkan hingga 163 tk dengan torsi maksimal 246 Nm. Tenaga yang cukup mumpuni tersebut didistribusikan ke roda melalui transmisi ECT 6 percepatan.
Lantas, apakah Toyota FJ terbaru ini akan masuk ke Indonesia?
Vice President Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto di pergelaran Japan Mobility Show 2025 mengatakan, “Kami masih mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskkan untuk menjual produk ini di Indonesia atau tidak.”
Dirinya mengaku bahwa sudah banyak permintaan dari beberapa konsumen. Namun, sepertinya hal tersebut dirasa masih belum cukup untuk benar-benar memutuskan apakah akan dijual di Indonesia atau tidak.
Soal harga, Henry masih belum bisa memberikan kisi-kisi sama sekali. Satu hal yang pasti, mobil yang diproduksi Thailand ini tentunya akan memiliki banderol lebih murah dan diprediksi tidak akan sampai Rp 1 miliar.
https://otomotif.kompas.com/read/2025/10/29/133730515/idola-toyota-di-japan-mobility-show-2025