JAKARTA, KOMPAS.com – Busa helm yang lembap dan bau tentu mengurangi kenyamanan saat berkendara.
Apalagi bagi pengendara motor yang setiap hari menggunakan helm dalam waktu lama, kebersihan busa sangat memengaruhi kenyamanan dan higienitas kepala.
Menurut Ahmad dari Komunitas Belajar Helm, busa helm yang tidak dirawat secara rutin bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur, terutama jika sering terkena keringat.
Baca juga: Sinyal Honda HR-V Hybrid Meluncur, Diler Mulai Buka Pemesanan
“Minimal seminggu sekali busa helm harus diangin-anginkan atau dijemur agar tidak lembap. Kalau sudah bau, sebaiknya dicuci dengan sampo atau sabun khusus yang tidak merusak bahan busa,” kata Ahmad kepada Kompas.com, Jumat (30/5/2025).
Ahmad juga menyarankan untuk tidak langsung menyimpan helm ke dalam bagasi motor atau lemari dalam keadaan basah atau lembap, karena hal itu akan mempercepat tumbuhnya jamur.
Cuci helm Arai gratis di Arai Technical Pro Shop IndonesiaIa menganjurkan pengguna untuk membuka visor dan membiarkan helm di ruang terbuka setelah dipakai agar sirkulasi udara tetap terjaga.
“Kalau mau lebih praktis, bisa gunakan cairan pembersih helm yang dijual bebas. Tinggal semprot, lalu lap dengan kain bersih,” ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa busa helm memiliki usia pakai. Jika sudah mulai kempis, keras, atau kendur, sebaiknya segera diganti.
Baca juga: Ganjil Genap Puncak Bogor Diterapkan Akhir Pekan Ini, Simak Jadwalnya
Helm yang busanya sudah tidak layak pakai bisa mengurangi kenyamanan bahkan perlindungan saat terjadi benturan.
Perawatan busa helm sangat berdampak untuk kenyamanan dan keselamatan pengendara.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang