JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil-mobil matik masa kini umumnya sudah dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang memudahkan pengemudi saat berkendara, salah satunya adalah Auto Hold.
Fitur Auto Hold biasanya hadir bersamaan dengan sistem electronic parking brake (EPB), yang menggantikan rem tangan manual.
Auto Hold bekerja dengan cara menahan rem secara otomatis saat mobil berhenti, misalnya di tanjakan atau saat berhenti sejenak di lampu merah.
Baca juga: Begini Ciri Modul ABS Yamaha NMAX Mulai Rusak
Pengemudi tidak perlu terus menginjak pedal rem, cukup aktifkan fitur Auto Hold dan mobil akan tetap diam meski tuas transmisi berada di posisi Drive (D).
Namun, muncul pertanyaan, apakah penggunaan Auto Hold dalam posisi tuas transmisi di D bisa menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros?
Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, penggunaan Auto Hold saat berhenti tidak serta-merta membuat konsumsi bahan bakar meningkat drastis.
Namun, ia menjelaskan bahwa posisi tuas transmisi ikut memengaruhi kerja mesin dan ECU.
Baca juga: Harga Modul ABS Yamaha NMAX, mulai Rp 6 Jutaan
“Sebetulnya begini, ketika tuas transmisi metik itu berada di posisi P atau N, itu mesin dalam kondisi idle, tanpa beban. Kecuali mungkin beban AC, misalnya lampu kalau nyala,” jelas Hermas kepada Kompas.com, Rabu (3/9/2025).
Artinya, ketika tuas transmisi berada di Park (P) atau Neutral (N), mesin hanya bekerja untuk mempertahankan putaran tanpa harus menggerakkan komponen transmisi. Namun, situasinya berbeda saat tuas berada di Drive (D) atau Reverse (R).
“Nah, ketika transmisi metik di posisi R maupun di posisi D, itu tentu ada beban tambahan untuk mesin," katanya.
"Biasanya kalau ada beban tambahan untuk engine, itu sistem atau komputer atau ECU akan merespon dengan sedikit menaikkan RPM, mungkin bisa 100 RPM-200 RPM, untuk mencegah mesin itu getar atau bahkan supaya tidak mati,” ujarnya.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Modifikasi Audio Mobil Rentan Terjadi Kebakaran
Kenaikan putaran mesin ini, meskipun kecil, tetap berdampak pada konsumsi bahan bakar. Mesin bekerja lebih keras karena ada beban dari transmisi, meskipun mobil tidak bergerak.
“Nah, respon ECU dengan menaikkan RPM ini kan juga berpotensi untuk meningkatkan konsumsi bahan bakar,” kata Hermas.
Tidak Signifikan
Meski ada potensi penambahan konsumsi BBM, Hermas menegaskan bahwa dampaknya tidak signifikan, terutama jika durasi berhenti tidak terlalu lama seperti saat di lampu merah.
Baca juga: Rawan Rusak, Ini Penyebab Kerusakan Modul ABS Yamaha NMAX
“Sehingga bisa saja itu berdampak pada konsumsi bahan bakar. Tapi kalau berdampak ya, saya kira tidak terlalu signifikan ya. Karena kan tidak lama juga kita posisi di lampu merah kan tidak terlalu lama,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika sistem kendaraan memang dirancang untuk tetap berada di posisi D saat berhenti dengan bantuan Auto Hold, maka tidak perlu khawatir soal efisiensi BBM.
“Jadi tidak usah dikhawatirkan. Kalau memang secara sistem itu memungkinkan untuk dilakukan hold di posisi D, ya sebetulnya dampak terhadap konsumsi bahan bakar itu tidak terlalu signifikan, gitu,” kata Hermas.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini