Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvoi Mabuk dan Bersenjata, Geng Motor di Makassar Dibekuk

Kompas.com - 11/06/2025, 14:07 WIB
Reza Rifaldi,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Empat anggota geng motor yang terlibat dalam aksi begal dan teror jalanan di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), berhasil ditangkap oleh tim Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel.

Para pelaku berinisial YL (24), AI (28), MYA (22), dan NA (23). Mereka ditangkap di wilayah Kabupaten Gowa pada Selasa (10/6/2025).

Kanit Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel, AKP Wawan Suryadinata, mengatakan penangkapan ini merupakan hasil dari operasi premanisme yang sedang digalakkan oleh Polda Sulsel dan jajaran.

"Kami mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya penyerangan atau pembegalan di daerah Makassar," ujar Wawan saat dikonfirmasi, Rabu (11/6/2025).

Baca juga: Toko Emas Tertipu Nenek Licik, Gelang Palsu Lolos Uji Awal dan Bawa Kabur Uang Rp 29 Juta

Serang Warga Secara Acak dan Mabuk Saat Beraksi

Menurut Wawan, geng motor ini kerap menebar teror secara membabi buta dan menyerang warga tanpa alasan yang jelas.

Mereka dikenal sangat meresahkan karena sering beraksi dalam kondisi mabuk sambil berkonvoi.

"Mereka adalah anggota geng motor yang cukup meresahkan dan ingin menunjukkan eksistensinya di wilayah Kota Makassar dan Kabupaten Gowa," jelas Wawan.

Geng ini juga disebut terorganisir, dengan pembagian peran di antara para anggotanya.

"Ada yang berperan sebagai eksekutor, ada yang sebagai ketua geng motor, dan ada juga yang bertugas sebagai joki," bebernya.

Dalam salah satu aksinya, para pelaku melakukan pengancaman menggunakan senjata tajam, seperti badik dan busur panah, sebelum merampas harta benda milik korban.

"Mereka melakukan perbuatannya dalam kondisi mabuk, berbondong-bondong konvoi di seputaran Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Mereka melihat ada orang, lalu melakukan ancaman dengan menggunakan badik dan senjata tajam busur panah," tutur Wawan.

Barang hasil rampasan tersebut kemudian digunakan oleh para pelaku untuk berfoya-foya bersama kelompoknya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Regional
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Regional
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Regional
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Regional
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Regional
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau