AMBON, KOMPAS.com - Banjir menerjang Desa Kamarian, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Senin (4/8/2025).
Banjir yang terjadi menyebabkan puluhan rumah warga termasuk sebuah bangunan Paud yang ada di desa tersebut terendam.
Selain merendam rumah-rumah warga, banjir yang terjadi di desa tersebut juga menyebabkan jalan raya dan jalan-jalan di perkempungan berubah seperti sungai.
“Ada puluhan rumah warga di sini yang terendam banjir saat ini termasuk sebuah PAUD,” kata Fredy Pentury salah seorang warga Desa Kamarian kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: Longsor dan Banjir Terjang Tasikmalaya, Seorang Anak Tewas dan 2 Warga Luka-luka
Banjir di desa tersebut mulai terjadi sejak pagi tadi menyusul hujan deras tanpa henti yang mengguyur wilayah tersebut sejak Minggu malam.
Hingga siang ini hujan deras masih terus mengguyur wilayah tersebut.
“Sampai saat ini masih hujan lebat,” katanya.
Fredy mengungkapkan kondisi banjir semakin parah lantaran talud penahan sungai di desa tersebut jebol hingga meluap ke jalan dan rumah-rumah warga.
“Ada talud yang rusak, jebol jadi meluap ke jalan dan rumah-rumah warga,” katanya.
Baca juga: Banjir Tutup Jalan Raya, Transportasi 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Lumpuh
Selain banjir, musibah longsor juga terjadi di desa tersebut dan merusak sebuah rumah warga.
“Ada satu rumah yang rusak akibat tertimpa longsor, rumah milik bapak Hanok Kainama, ini kita sedang saling bantu memberishkan material longsor,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat Nasir Suruali mengakui hujan deras yang terjadi di Kecamatan Kairatu telah menyebabkan banjir besar di Desa Kamarian.
“Betul ada banyak rumah-rumah yang terendam tapi kita belum dapat laporan resminya,” kata Nasir kepada Kompas.com via telepon.
Baca juga: 9 Pekerja Terseret Banjir Bandang di Sungai Klawing Purbalingga, 3 Masih Hilang
Ia mengaku tak hanya di Dresa Kamarian, banjir juga terjadi di Desa Seriholo dan Rumah Kay Kecamatan Amalatu.
“Laporan sementara yang saya dapat itu Kamarian, Seriholo dan Rumahkay semua ada dampaknya cuma belum ada laporan resmi,” ungkapnya.
Terkait banjir yang terjadi Nasir mengaku telah memerintahkan kepala bidangnya untuk mendatangi lokasi-lokasi bannjir untuk melaklukan pemantauan.
“Ini kita masih di DPRD ada ikut paripirna tapi saya sudah sampaikan ke kepala bidang saya untuk segera kesana, nanti setelah ini kami dan bapak bupati akan tke sana juga tinjau lokasi banjir,” kata dia menambahkan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini