AMBON, KOMPAS.com - Warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku memblokade ruas jalan di desa mereka, Selasa (19/8/2025) petang.
Blokade dilakukan warga dengan cara menutup jalan dengan kayu dan batang pohon serta membakar sejumlah ban bekas di atas badan jalan tersebut.
Dalam aksi itu, mereka menuntut aparat kepolisian segera menangkap para pelaku yang membakar rumah-rumah mereka.
“Kami akan tetap memblokade jalan sampai aparat menangkap pelaku pembakaran rumah warga Desa Hunuth,” teriak massa.
Pantauan di lokasi kejadian, aparat kepolisian dan TNI yang melihat kejadian itu segera mendatangi lokasi untuk bernegosiasi dengan warga.
Baca juga: Warga Suli Blokade Jalan hingga Lumpuh, Gubernur Maluku Buka Suara
Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Ketua DPRD Kota Ambon Mourits Tamaela, dan Kapolresta Pulau Ambon Kombes Yoga Putra Prima Setya juga ikut berdialog dengan warga dan berusaha meredam emosi massa.
“Kami minta semuanya bisa tenang dan jangan sampai terprovokasi, percayakan penanganan kasus ini kepada aparat berwenang dan jangan sampai mengganggu ketertiban umum,” kata Wali Kota.
Akibat aksi blokade jalan tersebut, akses transportasi yang menghubungkan Kecamatan Teluk Ambon dengan pusat Kota Ambon sempat lumpuh.
Namun, aksi blokade jalan tersebut tidak berlangsung lama setelah aparat Brimob Polda Maluku segera mendatangi lokasi dan langsung membuka blokade jalan tersebut.
Pasukan Brimob yang datang ikut mengerahkan satu unit mobil water cannon untuk memadamkan kobaran api dari ban bekas di tengah jalan, dan anggota Brimob lainnya kemudian membuka blokade.
Setelah blokade dibuka, akses transportasi di kawasan itu kembali normal.
Kapolresta Pulau Ambon Kombes Yoga Putra Prima Setya memastikan situasi keamanan di lokasi bentrokan sepenuhnya telah dapat dikendalikan.
"Saat ini situasi sudah terkendali,” kata Yoga.
Baca juga: Respon Bupati Situbondo Terkait Pegawai Pasir Putih Blokade Jalan Pantura
Di sisi lain, Kepala Desa (Raja) Hitu Mesing Ali Slamet juga meminta kepada aparat kepolisian agar segera menangkap warga Hunuth yang diduga sebagai pelaku penusukan seorang siswa SMK asal Desa Hitu hingga tewas.
“Kami minta kepada aparat agar segera tangkap pelaku supaya masyarakat bisa tenang, karena ini soal nyawa. Ada tiga korban dari pihak kami, termasuk korban meninggal,” kata Ali.
Diberitakan sebelumnya, bentrok warga Desa Hunuth Kecamatan Teluk Ambon dan warga Desa Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah pecah pada Selasa (19/8/2025).
Bentrokan yang dipicu oleh tewasnya seorang siswa SMK itu menyebabkan dua orang terluka dan belasan rumah warga dibakar massa.
Saat ini, warga yang rumahnya terbakar memilih mengungsi ke lokasi aman.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini