KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng turun langsung meninjau sejumlah titik banjir di wilayah Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Minggu (26/10/2025).
Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan penanganan banjir berjalan efektif, sekaligus memastikan seluruh pompa air berfungsi optimal tanpa kendala teknis di lapangan.
Dalam kesempatan itu, Agustina juga mendengarkan langsung keluhan warga terdampak serta memeriksa kesiapan jajaran pemerintah daerah dalam memberikan bantuan dan layanan kesehatan di lokasi banjir.
Peninjauan dilakukan bersama jajaran pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, antara lain Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Asisten Administrasi Umum, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Kepala Dinas Kesehatan, serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang.
“Seluruh jajaran harus siaga agar genangan cepat surut dan aktivitas warga bisa kembali normal,” ucap Agustina.
Baca juga: 6 Hari Banjir Semarang, Gubernur Ahmad Luthfi Upayakan Modifikasi Cuaca
Selain memeriksa infrastruktur pengendali banjir seperti rumah pompa Pasar Waru dan saluran air di sekitar lokasi, Agustina juga meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memantau potensi penyakit pascabanjir dan memperkuat layanan kesehatan di wilayah terdampak.
“Perhatian terhadap kesehatan warga juga penting. Kami pastikan kebutuhan dasar, seperti air bersih, makanan, dan layanan kesehatan terpenuhi,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martantono menyampaikan bahwa tim gabungan dari BPBD, Dinas PU, Dinas Kesehatan Kota (DKK), serta relawan terus siaga 24 jam di lokasi rawan banjir.
“Kami bersiaga di titik-titik rawan untuk membantu evakuasi dan penanganan cepat bila hujan deras kembali turun,” ujar Endro.
Pemkot Semarang berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatasi banjir, terutama di kawasan rawan seperti Kaligawe dan Genuk.
Baca juga: Dampak Banjir Semarang, 6 Kereta Tiba Terlambat di Madiun, Paling Lama 4 Jam
Selain pemantauan intensif, evaluasi sistem drainase dan kesiapan pompa air juga akan menjadi fokus agar kejadian serupa dapat diminimalkan di masa mendatang.